Pertanyaan
itu muncul saat rapat pansus pembahasan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban LKPj Walikota Medan Tahun anggaran 2017 di ruang
banggar gedung DPRD Medan, Senin (23-04-2018).
Sebagaimana
diketahui, dari pemaparan Kadis Hanna Lorena Simanjuntak mengaku banyak
program Dinas Tenaga Kerja di Tahun 2017 tidak terialisasi. Seperti
program-program pelatihan yang seyogianya dapat menciptakan lowongan
kerja.
“Bagaimana
mungkin Pemko Medan bisa menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi
angka pengangguran jika menggunakan anggaran saja tidak mampu. Pada hal
janji Walikota Dzulmi Eldin saat kampanye, akan menciptakan lapangan
kerja,” ujar Hendra DS.
Banyak program
peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja di Disnaker Medan
yang tidak terealisasi yakni Pelatihan Keterampilan Teknisi Handphone,
Pelatihan Keterampilan montir sepeda motor, Pelatihan Keterampilan
bordir, Pelatihan Keterampilan menjahit, Pelatihan Keterampilan mesin
pendingin serta Pelatihan Keterampilan Satpam, ujar Hendra.
” Sangat disayangkan sekali kenapa program pelatihan dan keterampilan itu bisa tidak terealisasi?, “katanya. Menurutnya, program-program pelatihan dan keterampilan itu harus menjadi fokus program Disnaker tahun 2018.
”
Kalau bicara soal anggaran, Disnaker Medan kan bisa bicarakan sama
Bappeda, agar tahun 2018 program pelatihan dan Keterampilan ini bisa
dimasukkan dan bisa direalisasikan, “tandasnya sembari menyebutkan bila
program itu terealisasi maka akan mampu membuka usaha juga akan menyerap
tenaga kerja yang berdampak terhadap pengurangan angka pengangguran di
Medan.
Menjawab
itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Medan, Hanna Laore Simanjuntak
menyebutkan bahwa terkait Program Pelatihan dan Keterampilan tersebut
akan kembali menampungnya pada tahun 2018.
Dimana, program-program yang akan menjadi fokus utama pada 2018 ini
yakni program pelatihan dan keterampilan teknisi komputer, salon, design
grafis, pariwisata perhotelan serta montir sepeda motor.(torong/fit)