Medan | Indonesia berkibar News - Kaum ibu, adalah kaum yang sangat kreatif dalam upaya menambah penghasilan keluarga. Itu dapat kita saksikan, khusus di Sum.Utara, mulai dari kota Medan, nun sampai ke perbatasan Sum.Barat, di pinggir jalan raya , dipastikan ada kedai makan, kedai hortikultura. Pada umumnya di lola oleh kaum perempuan/ibu.
Tapi terkadang mereka/kaum ibu yang masih duduk manis menunggu "sedekah" sang suami, memiliki keinginan besar untuk bisa berusaha. Terbentur soal keuangan/modal.
Nah, pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan akan menggelar sosialiasi tentang pembiayaan ultra mikro atau Umi yang dikhususkan kepada kaum ibu di Indonesia. Program ini disebutkan memberi kemudahan kepada masyarakat dengan pinjaman tanpa jaminan hingga Rp10 juta.
Senin (06-11-2017) dipressroom kantor gubsu, diprakarsai Karo Humas&Kprotokolan Provsu, Ilyas Sitorus, perwakilan Direktorat Sistem Manajemen Investasi Kemenkeu Hariyatmoko.menjelaskan,sosialisasi pembiyaan Umi kata Sochif, diutamakan kepada kelompok ibu yang ingin meningkatkan usaha kecilnya .
Namun punya keterbatasan akses terhadap modal karena faktor ketiadaan jaminan . Perbankan mensyaratkan agunan/jaminan, mau pun lembaga keuangan lainnya. Sebab dari jumlah 61 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, berdasarkan penelitian BPS dan BPK, yang dapat mengakse Kredit Usaha Rakyat (KUR) hanya sekitar 17 juta.
Karena itu lanjutnya, pemerintah merumuskan bagaimana caranya membantu masyarakat yang tidak punya akses pembiayaan sebanyak 44 juta UMKM se-Indonesia. Dari pembahasan tersebut lahir rumusan dengan sebutan pembiayaan ultra mikro (UMI).
“Kenapa untuk kaum ibu, karena umumnya mereka lebih bisa dipercaya, lebih teliti dan disiplin.Ketimbang kaum bapak. Bisa bisa uang yang diperoleh dari Ultra Mikro tersisa sedikit sampai ke rumah," kelakarnya.
Untuk alokasinya, Sochif menyebutkan bahwa aka nada tiga lembaga yang akan menjadi tempat penyalurannya yakni PT PNM dengan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), Pegadaian serta PT Bahana Artha Ventura (BAV) yang merupakan anak perusahaan BUMN PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Sedangkan jumlahnya diberi amanah sebesar Rp1,5 Triliun yang akan dibagikan ke tiga perusahaan tersebut. Karena ini kami perlu media komunikasi dan sosialisasi ke masyarakat. Polanya sistem kelompok, dan masing-masing calon penerima harus ada pendampingan tentang bagaimana usaha yang bagus dan tata cara pemasarannya,” jelasnya.
Di Sumut sendiri penerima UMI masih relatif sedikit 76 orang, . karena programnya bergulir mulai Agustus lalu 2017, saat ini sosialisasi terus dilakukan.Secara nasional 127 ribu UMKM, penerima UMI terbanyak ada di Jawa Barat dan Aceh.
Ia juga menjelaskan seputar , pemberikan pinjaman lunak bergulir, dilakukan secara "jemput bola", sehingga lebih dapat diketahui sejauhmana kemauan penerima pinjaman . Meski ada semacam sanksi jika pembayaran tertunggak. dengan tanggung renteng/membayaran bersama.Tapi, pada hakekatnya kesediaan UMKM untuk menaati aturan. (bundo)