Penghargaan ini diberikan kepada masyarakat yang telah menemukan, menciptakan dan menerapkan karya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di sejumlah bidang teknologi. Selain penghargaan, juga diberikan hadiah kepada para inovator terbaik.
Inovasi bidang teknologi itu meliputi pangan, energi, transportasi, informasi dan komunikasi, pertahanan keamanan, kesehatan dan obat serta material maju. Terpenting adalah bagaimana inovator mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dalam menyajikan temuan-temuannya.
"Perkembangan teknologi yang begitu cepat dan penuh daya saing membuat inovasi menjadi syarat utama untuk terus menciptakan produk-produk baru, ataupun meningkatkan produk-produk yang sudah ada sebelumnya," ujar Kepala Balitbang Kota Medan, Marasutan Siregar ketika mewakili Walikota Medan Drs. Dzulmi Eldin membuka acara penganugerahan SIDa di Hotel Antares Medan, Jumat (30-11-2017).
Dijelaskan, penghargaan SIDa diberikan untuk membuat pilar-pilar menumbuhkembangkan kreativitas maupun inovasi masyarakat di Kota Medan. "Lebih penting lagi sebagai peningkatan kualitas dan pemanfaatan iptek dalam rangka mendukung daya saing global.
Sementara itu panitia pelaksana Kabid Pemerintahan dan Inovasi Balitbang Kota Medan Drs. Halim menyebutkan tahun ini ada 5 pemenang yang menerima penghargaan dari Pemko Medan baik yang individual maupun kelompok, diantaranya Giffari Saragih dan Astrid Nainggolan dengan inovasi Alternatif Pakan Ternak, Febia Hasibuan dan Yusni Simanullang dengan inovasi pendeteksi dehidrasi berbasis smartphone, Robert Haloho dengan inovasi pendeteksi alat kebakaran, serta Muchzakir Bustami dengan inovasi pemanfaatan limbah sampah.
Penganugerahan SIDa kepada inovator kreatif akan kembali digelar tahun depan, supaya masyarakat terus berkarya untuk pembangunan daerah. (bahren)