Nisel | SNN - Menyikapi kabar viral hilangnya dua unit mesin mobil ambulans dan suku cadangnya di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan, Aliansi Mahasiswa yang tergabung dalam BEM, GMNI, dan GMKI Nias Selatan menggelar aksi damai, Kamis (17/04/2025).
Aksi diawali dengan orasi di Simpang Lima, pusat kota Telukdalam, sebelum dilanjutkan dengan long march menuju Kantor Dinas Kesehatan di Jalan Saonigeho KM.3. Setibanya di lokasi, massa disambut langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr. Henny Kurniawan Duha, M.M.
"Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa. Silakan sampaikan apa yang menjadi aspirasi dalam aksi damai ini," ujar dr. Henny.
Dalam aksinya, mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya: menjamin ketersediaan fasilitas kesehatan di seluruh Puskesmas, mengusut tuntas kasus hilangnya mesin ambulans, meningkatkan transparansi penggunaan dana BOK, memperketat keamanan di lingkungan dinas, serta menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas kerusakan ambulans.
Menanggapi hal itu, Kadis Kesehatan mengajak perwakilan mahasiswa berdiskusi di ruang pertemuan. Hasil diskusi menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya:
1. Kepala Dinas bersama mahasiswa akan mengawal penyelidikan kasus hilangnya mesin ambulans yang saat ini ditangani Polres Nias Selatan.
2. Optimalisasi pelayanan kesehatan di seluruh Puskesmas akan ditingkatkan.
3. Pengamanan di lingkungan Dinas Kesehatan akan diperketat.
4. Kepala Dinas menyesali insiden viral terkait pengangkutan jenazah di Lolomatua dan berkomitmen agar kejadian serupa tidak terulang.
5. Pengelolaan anggaran kesehatan akan dilakukan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Aksi damai ini berjalan tertib hingga selesai, dengan komitmen bersama untuk memperbaiki layanan kesehatan di Kabupaten Nias Selatan. (Mesiana Bu'ulolo)