Medan | SNN - Guru Madrasah Diniyah Taklimiyah Awaliyah (MDTA) di Kecamatan Medan Labuhan mengeluhkan kecilnya insentif yang diterima guru MDTA.
“Saya mau bilang Pak, insentif kami kecil sekali. Sementara, kesejahteraan kami di bawah rata-rata,” ucap salah seorang guru MDTA, Anwar.
Keluhan itu disampaikan, Anwar, kepada anggota DPRD Kota Medan, T. Edriansyah Rendy, Minggu (12/02/2023) sore.
Anwar meminta, Dinas Sosial Kota Medan untuk menaikkan besaran insentif tersebut. “Kalau bisa iuran BPJS Ketenagakerjaan kami di gratiskan,” pintanya.
Sementara, Darmita, mengeluhkan tidak mendapatkan bantuan di bidang pendidikan. “Anak saya empat, tapi saya nggak pernah dapat bantuan pendidikan. Di sini banyak orang susah yang anaknya sekolah, tapi nggak pernah dapat bantuan seperti saya. Mohon di perhatikan pak,” pintanya.
Anggota DPRD Medan Fraksi NasDem, T. Edriansyah Rendy, Menanggapi berbagai persoalan yang terungkap, Rendy, mengaku menampung semua keluhan yang disampaikan dan akan menindaklanjutinya.
“Alhamdulillah saat ini saya duduk di Komisi II DPRD Medan, masalah kesejahteraan rakyat, termasuk pendidikan dan kesehatan memang menjadi bidang kami di Komisi II,” kata Rendy.
Sekretaris Fraksi Partai NasDem itu mengatakan, dirinya akan memasukkan usulan kenaikan insentif guru MDTA tersebut ke dalam pokok pikiran DPRD yang akan disampaikan dalam sidang paripurna DPRD Medan.
“Begitu juga dengan bantuan untuk anak sekolah, saya akan meminta untuk di lakukan pendataan lebih lanjut. Kita juga akan mendorong agar semua bantuan sosial dapat tersalurkan secara maksimal dan tepat sasaran,” ujarnya.(torong/nur)