Walikota Medan Bobby Nasution Shalat Idul Fitri Di Lapangan Merdeka -->

Walikota Medan Bobby Nasution Shalat Idul Fitri Di Lapangan Merdeka

Senin, 02 Mei 2022

 


Medan | SNN - 
Wali Kota Medan Bobby Nasution bersama Ketua TP PKK Ny Kahiyang Ayu Bobby Nasution dan ribuan masyarakat Kota Medan melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H di Lapangan Merdeka, Senin (02/05/2022). Bertindak sebagai imam Shalat Idul Fitri, Qori Internasional Al Ustadz H Jakfar Hasibuan dengan Khatib Al Ustad Hasan Matsum (Ketua Umum MUI Kota Medan)

Shalat Idul Fitri bersama ini juga dihadiri Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman dan Sejumlah unsur Forkopimda Sumut dan Kota Medan serta segenap Pimpinan OPD dilingkungan Pemko Medan.

Saat melaksanakan Shalat Ied Bobby Nasution berada di shaf terdepan diapit Gubernur Sumut dan Wakil Wali Kota Medan.

Bobby Nasution mengucapkan selamat hari raya idul Fitri 1443 H, mohon maaf lahir bathin untuk seluruh masyarakat kota Medan, salam untuk keluarga semua. Di momentum hari idul Fitri ini diharapkan kita akan kembali fitri dan dapat bersilaturahmi serta menjalin hubungan yang baik dengan sesama.

"Atas nama Pemko Medan saya mengucapkan selamat hari raya idul Fitri, mohon maaf lahir batin untuk seluruh masyarakat. Semoga momentum ini diri kita dapat kembali fitri," ujar Bobby.

Menurut Bobby Nasution, sejak tadi malam sampai dengan pelaksanaan shalat Ied masyarakat Kota Medan menyambut gembira hari kemenangan. Tentunya ditengah situasi Pandemi Covid-19 diharapkan masyarakat tetap menjaga Protokol Kesehatan dengan ketat.

"Meskipun saat ini kita sudah dapat melaksanakan kegiatan dan ibadah yang lebih leluasa bahkan tradisi mudik tetap patuhi Prokes sebab itu kunci agar kesehatan kita dapat terjaga. Artinya momentum hari bahagia dan kemenangan dapat terjaga melalui Prokes yang ketat," Jelas Bobby Nasution.

Sebelumnya Al Ustad Hasan Matsum selaku  Khatib menyampaikan khutbah berjudul 'Ramadhan Bulan Transformasi'. Dikatakan Hasan Matsum setidaknya ada tiga jenis tranformasi atau perubahan yang diperkenalkan ramadhan dalam kehidupan seorang Muslim yang beriman yakni perubahan jasmani atau fisik. Dimana sesuai dengan maknanya puasa berarti menahan yaitu secara fisik menahan diri tidak makan minum dan hubungan suami istri di siang ramadhan ini adalah bentuk perubahan yang paling awal diperintahkan Allah SWT.

"Transformasi lainnya adalah transformasi rohani atau spritual, dimana pada level ini pusat kendalinya ada pada kesadaran rohani bahwa ia senantiasa diawasi oleh Allah SWT . Selain itu transformasi sosial dimana puasa Ramadhan merupakan ibadah yang sangat kental dengan nilai sosial bahkan Rasulullah menjadikan prilaku sosial sebagai sebab bertambah atau berkurangnya nilai ibadah puasa tersebut," jelas Al Ustad.(fit)