Jakarta | SNN - Dalam bekerja, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk melayani masyarakat secara prima dan profesional. Setiap ASN memerlukan kebiasaan yang baik atau lebih dikenal dengan sebutan good habits sebagai penunjang dalam bekerja melayani masyarakat. Agar kebiasaan baik ASN dapat semakin terpupuk, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyelenggarakan webinar "Change Your Habits at Work" secara daring, Kamis (21/04/2022).
Pada kesempatan ini, Kepala PPSDM Kementerian ATR/BPN yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Penilaian Kompetensi SDM, Agustina Yessy Christina menuturkan, zona nyaman terkadang melenakan, maka perlu mencoba hal-hal baru yang lebih menantang. Pelajari kemampuan yang sebelumnya tak dilakukan, bahkan mencari ide brilian untuk mengasah kreativitas dan inovasi di dalam diri.
"Orang yang pola pikir sukses akan berusaha untuk terus belajar dan menerapkan apa yang dipelajarinya. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan beberapa hal yang mendukung perubahan pada mindset, agar Anda bisa meraih apa yang Anda inginkan. Dengan webinar ini diharapkan akan membantu Anda untuk menumbuhkan serangkaian good habits dalam hidup sekaligus merobohkan aneka bad habits pada diri kita," jelas Agustina Yessy Christina.
Pada kesempatan yang sama, Pantar Purnawan, seorang Human Capital Consultant dari GAMAL Men menyampaikan untuk mengubah kebiasaan atau habits ke arah yang baik, harus dilakukan secara berulang-ulang hingga menjadi suatu kebiasaan yang akan sering dilakukan.
"Habits adalah sebuah kebiasaan yang kita lakukan secara berulang-ulang seperti dari cara berbicara, cara penampilan. Ketika kita melakukan suatu berulang itu sampai 21 hari berturut-turut maka menjadi habits," ujar Pantar Purnawan.
Lebih lanjut ia mengatakan, dalam mengembangkan dan menumbuhkan kebiasaan yang baik, maka harus dilakukan 3 (tiga) hal penting. Pertama, penampilan, bagaimana cara menampilkan diri kita. Kedua, cara kita bersikap, bertindak, dan bekerja. Kemudian yang ketiga, cara kita berkomunikasi yang tepat dan dapat dimengerti.
"Kita perlu tampil sesuai dengan acaranya, tempat, kepada siapa yang ditemui, dan menyesuaikan penampilan diri sendiri. Sementara dalam bekerja, hard skill dikembangkan terkait kompetensi teknik maupun core values instansi. Dan terakhir, cara kita berkomunikasi, bicaralah dengan kata yang dimengerti, struktur kalimat yang tepat, tegas, intonasi sesuai, dan hindari kalimat maupun kata tabu," imbuhnya. (KementerianATRBPN/amir torong)