Medan | SNN - Anggota DPRD Medan Haris Kelana Damanik ST mengaku prihatin dengan kondisi harga minyak goreng (migor) yang saat ini mahal bahkan langka dibeberapa tempat. Pemerintah Kota Medan (Pemko) dan badan usaha lainnya diharapkan rutin melakukan operasi pasar atau pasar murah meringankan beban warga apalagi menyambut Ramadhan.
“Hampir 6 bulan harga minyak goreng mahal dan langka khususnya di Medan. Pemerintah terlihat belum dapat menekan harga minyak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET),” ujar Haris Kelana Damanik (foto) kepada wartawan menyikapi harga migor yang mahal dan langka, Selasa (16/03/2022).
Disampaikan Haris Kelana selaku Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan itu, kelangkaan dan harga mahal migor patut mengundang keprihatinan. Sebab, Sumut merupakan gudangnya minyak kelapa sawit namun bisa langka dan harga naik tinggi.
“Ini kan bukti adanya yang tidak beres dan lemahnya sistem pengawasan dari instansi terkait. Dalam hal ini pemerintah tidak boleh diam. Sahuti keluhan masyarakat, telusuri penyebab kenapa sampai terjadi berlarut larut,” tegas Haris.
Untuk itu, Haris minta Pemko Medan melakukan operasi pasar atau pasar murah di Kota Medan. “Pasar murah kiranya tetap dilakukan menunggu harga stabil,” sebut Haris.
Apalagi kata Haris, umat Muslim akan menyambut bulan suci Ramadhan. Persediaan migor dan sembako lainnya dapat mencukupi dan harga stabil. “Suasan Ramadhan dan lebaran hendaknya berjalan bagus dengan ketersediaan barang untuk kebutuhan masyarakat,” sebut Haris.
Kepada pelaku distributor atau pihak mana saja yang melakukan penimbunan dan penyimpangan pendistribusian migor supaya ditindak tegas. “Patut diberikan sanksi tegas bagi pelaku yang melakukan penyelewengan,” tandas Haris.(torong/nur)