Tebing Tinggi | SNN - Disiplin protokol kesehatan menjadi pesan utama yang selalu ditekankan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-37 Tingkat Provinsi Sumut di Tebing Tinggi. Menindaklanjuti pesan tersebut, tuan rumah dan seluruh panitia melakukan upaya maksimal menegakkan protokol kesehatan secara ketat.
Terpantau di setiap lokasi venue lomba, tersedia tempat cuci tangan portabel dan sabun cair. Selain itu, di pintu masuk setiap venue ada meja posko kesehatan lengkap dengan personel tim medis untuk berjaga mengawasi dan mengingatkan disiplin protokol kesehatan, serta siaga apabila ada keluhan kesehatan saat MTQ berlangsung.
Bersyukur jelang penutupan, belum ditemukan laporan kasus atau masalah kesehatan yang berarti selama pelaksanaan MTQ yang berlangsung sejak tanggal 5 sampai 11 September 2020 tersebut. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Nanang Fitra Aulia saat ditemui di Posko Kesehatan Lapangan Utama Astaka, Rabu (09-09-2020). "Hari ini sudah masuk hari ke lima. Alhamdulillah tidak ada masalah kesehatan dan acara berjalan lancar," katanya.
Bentuk pengetatan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19, terang Nanang, adalah pelaksanaan rapid test bagi setiap kontingen di daerah masing-masing. Kemudian saat registrasi ulang para peserta, termasuk dewan hakim diminta untuk menyertakan hasil uji rapid test atau swab.
"Dan ketika sudah sampai di sini, ada yang ingin rapid test lagi, kita fasilitasi di Posko Kesehatan. Sejauh ini, ada sekitar 1.500 yang sudah kita fasilitasi dan hasilnya non-reaktif. Tim medis di setiap venue juga selalu siaga lengkap dengan peralatan medis dan ketersediaan masker dan hand sanitizer untuk dibagi-bagi secara gratis," jelas Nanang.
Tak hanya di venue, penginapan kafilah dan dewan hakim juga selalu dilakukan pemantauan. Bersinergi dengan Dinas Kesehatan Provinsi, tim medis yang dibawa oleh kafilah masing-masing kabupaten/kota dan panitia, dilakuan sistem ronda untuk berkeliling memantau kondisi penginapan.
"Termasuk saya sendiri atau petugas puskesmas kita, turun ke penginapan para kafilah dan venue untuk pengawasan dan koordinasi dengan petugas medis di lapangan. Bahkan setiap kafilah disediakan jurnal kesehatan yang kita cek harian," tutur Nanang.
Rudfi Rizky S Nainggolan, dokter umum yang bertugas di venue GOR Asber Nasution Jalan Gn Leuser, mengungkapkan bahwa di setiap posko kesehatan venue perlombaan terdiri dari dokter dan tenaga medis. Selama bertugas, mereka berkewajiban menegur para peserta atau pengunjung yang tidak disiplin protokol kesehatan.
"Sejauh ini, kebanyakan kasus ketika masuk memakai masker tetapi ketika di dalam gedung dilepas. Ini yang kita pantau dan tegur. Selama bertugas di MTQ, belum ada kasus kesehatan yang saya temui. Kalaupun ada dan butuh perawatan, ambulans selalu siaga," terang Rudfi.
Official Kota Medan Januar Ishaq dari Medan memuji penerapan protokol kesehatan selama MTQ. Mulai dari sebelum keberangkatan sudah harus rapid test, hingga ketibaan juga masih diperiksa dan kelengkapan sarana kesehatan di lokasi acara.
"Tim medis selalu siaga, baik penginapan maupun venue, jadi kita merasa tenang. Alhamdulillah kontingen kita tidak ada masalah kesehatan hingga saat ini," tutupnya. (torong/nur)