Medan | SNN- Dua
mantan Sekretaris Daerah Propivinsi (Sekdaprov) Sumut Dr RE Nainggolan
MM dan H Nurdin Lubis SH MM mengakui kepemimpinan Jokowi dirasakan mampu
membangkitkan optimisme generasi millennial (gemil) untuk meraih masa
depan lebih produktif dan berdayasaing.
Pengakuan itu dikemukakan dua tokoh mantan birokrat senior Sumut ini dalam dialog publik serangkaian Deklarasi Lintas Pemuda oleh Jaringan Jokowi Millennial (JJM) di Jalan HM Joni Medan, Rabu (20-02-2019) sore dengan moderator Nurul Yakin Sitorus dan Koordinator acara Charles Munthe.
Dihadapan seribuan generasi muda kaum millennial pada acara dengan sejumlah pembicara diantaranya Ketua Relawan Indonesia Kerja (RKI) Sahat Simatupang dan Eko Marhendi, RE Nainggolan yang Ketua Umum N4J maupun Nurdin Lubis yang pada masa mudanya merupakan aktivis mahasiswa USU ini mengakui di era kepemimpinan Jokowi semangat millennial terbuka luas dan generasi muda punya harapan besar meraih kesuksesan lintas mancanegara.
“Oleh sebab itu, generasi muda kaum millennial khususnya yang tergabung dalam Jaringan Jokowi Millenial Sumatera Utara harus benar-benar berada di garda terdepan untuk memenangkan suara Jokowi-Maruf Amin pada Pemilu Presiden 2019,” ujar RE Nainggolan disambut yel-yel gemil yang intinya menyatakan JJM siap memenangkan Jokowi-Maruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Nurdin Lubis memaparkan era saat inilah yang tepat bagi pemuda-pemudi untuk dapat mencapai kemajuan mengikuti revolusi industri 4.0. Era kemajuan teknologi dan berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh Jokowi menjadi hal yang sangat perlu untuk didukung.
“ Perkembangan digital dan start up. Unicorn, decacorn menjadi salah satu pembicaraan. Kalau kita mempersiapkan diri dengan baik kita bisa meraih itu semua," ujarnya.
Berbagai kebijakan Jokowi dalam menciptakan sistem pemerintahan yang bersih juga sangat membuka peluang bagi kaum millenial untuk sukses. Proses rekruitmen aparat sipil negara maupun pembinaan para start up menjadi pintu yang terbuka agar kaum millenial menjadi sosok-sosok yang akan meraih kesuksesan. "Ini alasan penting untuk mendukung kebijakan ini hingga 5 tahun kedepan," ujarnya.
Dalam diskusi ini, baik Nurdin Lubis maupun RE Nainggolan yang keduanya sudah cukup malang melintang menduduki sejumlah jabatan penting di pemerintahan membuka wawasan peserta diskusi interaktif ini tentang kebijakan pemerintah dalam mendukung kreatifitas anak muda saat ini. Para tokoh tersebut berhasil m emantik diskusi yang intinya era Jokowi generasi millennial berpeluang dengan inovasi luar biasa .
Semangat milenial, menurut Nurdin Lubis akan muncul apalagi kalau berbicara masalah persatuan, masalah persaudaraan, dan bicara mengenai kemajuan Indonesia, memajukan Indonesia. Karena disadari, tantangan ke depan semakin berat, apalagi dengan kondisi negara Indonesia yang memang berbeda-beda, berwarna-warni.
Revolusi Industri 4.0, diakui Nurdin telah membuat perubahan dunia berjalan sangat cepat sekali. Namun kecepatan perubahan ini harus terus diwaspadai agar jangan sampai perubahan ini membawa bangsa Indonesia ke dalam intoleransi, ke dalam ekstremisme yang sangat berlebihan.
“Selalu saya sampaikan marilah kita hijrah dari ujaran kebencian ke ujaran kebenaran. Hijrah dari pesimisme ke optimisme. Hijrah dari pola-pola konsumtif ke pola-pola yang produktif. Hijrah dari kegaduhan-kegaduhan ke persatuan dan kerukunan. Karena itulah yang dibutuhkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, RE maupun Nurdin menyampaikan keyakinannya, negara Indonesia akan menjadi empat besar ekonomi terkuat di dunia, Insya Allah di tahun 2045. Tetapi, mereka menuturkan, proses menuju ke sana itu tidak mudah, tidak ringan, penuh hambatan dan tantangan karena Indonesia adalah negara besar.
Oleh sebab itu fondasi-fondasi menuju ke sana harus diperkuat. “Infrastruktur, yang menjadi fondasi ini harus diperkuat. Pembangunan SDM juga harus fokus dan menjadi perhatian kita,” ujar mereka.
Para narasumber berharap dengan adanya pertemuan seperti yang diadakan oleh JJM itu, semuanya bergerak bersama-sama untuk membawa negara ini ke dalam sebuah kemajuan, tetapi dengan cara-cara yang sejuk, cara-cara yang baik. (torong/zul)
Pengakuan itu dikemukakan dua tokoh mantan birokrat senior Sumut ini dalam dialog publik serangkaian Deklarasi Lintas Pemuda oleh Jaringan Jokowi Millennial (JJM) di Jalan HM Joni Medan, Rabu (20-02-2019) sore dengan moderator Nurul Yakin Sitorus dan Koordinator acara Charles Munthe.
Dihadapan seribuan generasi muda kaum millennial pada acara dengan sejumlah pembicara diantaranya Ketua Relawan Indonesia Kerja (RKI) Sahat Simatupang dan Eko Marhendi, RE Nainggolan yang Ketua Umum N4J maupun Nurdin Lubis yang pada masa mudanya merupakan aktivis mahasiswa USU ini mengakui di era kepemimpinan Jokowi semangat millennial terbuka luas dan generasi muda punya harapan besar meraih kesuksesan lintas mancanegara.
“Oleh sebab itu, generasi muda kaum millennial khususnya yang tergabung dalam Jaringan Jokowi Millenial Sumatera Utara harus benar-benar berada di garda terdepan untuk memenangkan suara Jokowi-Maruf Amin pada Pemilu Presiden 2019,” ujar RE Nainggolan disambut yel-yel gemil yang intinya menyatakan JJM siap memenangkan Jokowi-Maruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
Nurdin Lubis memaparkan era saat inilah yang tepat bagi pemuda-pemudi untuk dapat mencapai kemajuan mengikuti revolusi industri 4.0. Era kemajuan teknologi dan berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh Jokowi menjadi hal yang sangat perlu untuk didukung.
“ Perkembangan digital dan start up. Unicorn, decacorn menjadi salah satu pembicaraan. Kalau kita mempersiapkan diri dengan baik kita bisa meraih itu semua," ujarnya.
Berbagai kebijakan Jokowi dalam menciptakan sistem pemerintahan yang bersih juga sangat membuka peluang bagi kaum millenial untuk sukses. Proses rekruitmen aparat sipil negara maupun pembinaan para start up menjadi pintu yang terbuka agar kaum millenial menjadi sosok-sosok yang akan meraih kesuksesan. "Ini alasan penting untuk mendukung kebijakan ini hingga 5 tahun kedepan," ujarnya.
Dalam diskusi ini, baik Nurdin Lubis maupun RE Nainggolan yang keduanya sudah cukup malang melintang menduduki sejumlah jabatan penting di pemerintahan membuka wawasan peserta diskusi interaktif ini tentang kebijakan pemerintah dalam mendukung kreatifitas anak muda saat ini. Para tokoh tersebut berhasil m emantik diskusi yang intinya era Jokowi generasi millennial berpeluang dengan inovasi luar biasa .
Semangat milenial, menurut Nurdin Lubis akan muncul apalagi kalau berbicara masalah persatuan, masalah persaudaraan, dan bicara mengenai kemajuan Indonesia, memajukan Indonesia. Karena disadari, tantangan ke depan semakin berat, apalagi dengan kondisi negara Indonesia yang memang berbeda-beda, berwarna-warni.
Revolusi Industri 4.0, diakui Nurdin telah membuat perubahan dunia berjalan sangat cepat sekali. Namun kecepatan perubahan ini harus terus diwaspadai agar jangan sampai perubahan ini membawa bangsa Indonesia ke dalam intoleransi, ke dalam ekstremisme yang sangat berlebihan.
“Selalu saya sampaikan marilah kita hijrah dari ujaran kebencian ke ujaran kebenaran. Hijrah dari pesimisme ke optimisme. Hijrah dari pola-pola konsumtif ke pola-pola yang produktif. Hijrah dari kegaduhan-kegaduhan ke persatuan dan kerukunan. Karena itulah yang dibutuhkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, RE maupun Nurdin menyampaikan keyakinannya, negara Indonesia akan menjadi empat besar ekonomi terkuat di dunia, Insya Allah di tahun 2045. Tetapi, mereka menuturkan, proses menuju ke sana itu tidak mudah, tidak ringan, penuh hambatan dan tantangan karena Indonesia adalah negara besar.
Oleh sebab itu fondasi-fondasi menuju ke sana harus diperkuat. “Infrastruktur, yang menjadi fondasi ini harus diperkuat. Pembangunan SDM juga harus fokus dan menjadi perhatian kita,” ujar mereka.
Para narasumber berharap dengan adanya pertemuan seperti yang diadakan oleh JJM itu, semuanya bergerak bersama-sama untuk membawa negara ini ke dalam sebuah kemajuan, tetapi dengan cara-cara yang sejuk, cara-cara yang baik. (torong/zul)