Medan | SNN -"Sekarang kita merdeka, kita merdeka, gubernur mau menerima kita", suara teriakan lewat pengeras suara membahana dan disambut oleh ratusan rekan rekannya pengemudi taksi online Grabcar, tengah melakukan demo damai menunggu di depan pagar utama kantor gubsu jalan Pangeran Diponegoro-Medan ,Senin (11-02-2019) setelah sejumlah rekannya yang berdelegasi menghadap gubernur Sumut H.Edy Rahmayadi,menemui mereka.
Sengatan teriknya matahari sama sekali tak dihiraukan. Kegembiraan diterima oleh "orang nomorsatu" di Sumut Gubsu Edy ,itu merupakan hal yang "mahal". Betapa tidak!. Baru pertamakali "keluhan,keresahan jiwa" karena persaingan tak sehat dalam mencari "sesuap nasi" telah dizalimi oleh pengusaha PT PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) , langsung disambut Gubsu Edy positif, plus memberikan solusi(jalan keluar).
" Pak gubernur janji, kita akan bertemu lagi pada hari Rabu (13-02-2019) bersama dengan pengusaha TPI, polisi, bapak gubernur, dinas perhubungan, mudah mudahan bisa selesai...," teriaknya lagi melalui pengeras suara.
Mantan Pangdam 1/BB yang mempunyai ribuan anggota Prajurit itu, sudah sangat makfum bagaimana mengatasi para pendemo untuk mencari solusi. Edy mengajak beberapa perwakilan pengemudi untuk berdialog dan berdiskusi di ruang pressroom lantai I Kantor Gubsu. Memulai dialog, Gubsu menyayangkan tindakan pengemudi GrabCar yang datang melakukan unjuk rasa beramai-ramai mengganggu aktivitas baik lalu lintas dan akses masuk kantor Gubsu.
"Kenapa lah kalian harus demo. Datang lah baik-baik kalau mau ngobrol, bicarakan dengan saya baik-baik. Kantor saya ini selalu terbuka untuk masyarakat Sumut. Selama kalian datang dengan sopan dan maksud baik, saya bantu kalian. Kecuali kalau saya memang tidak pernah mau bertemu, baru kalian demo saya,” ujarnya dengan nada gurauan.
Menurut Edy, unjuk rasa memberi dampak buruk untuk Sumut sendiri. Investor tentu mempertimbangakan kondusifitas sebuah daerah saat hendak melakukan investasi dan kerja sama. “Kalau kalian demo terus, investor takut datang. Sumut pun susah berkembang kalau begini, kalian tidak cinta dengan sumut ini?.
" Ayah ( kata penghormatan , merasa Gubsu adalah orang tua mereka tempat mengadu.red) Daniel, salah satu pengemudi Grabcar, bilang, mereka tidak berniat melakukan aksi yang mengganggu kondusifitas. Tapi karena kami sudah tidak tahan dan merasa terlalu dizalimi kami merasa hanya kepada ayah kami bisa mengadu untuk menyelesaikan permasalahan ini,” jelas Daniel.
Daniel beserta kordinator aksi Musa Tarigan mengungkapkan, bahwa mereka merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak TPI dan PT Grab Indonesia. Sehingga para pengemudi online di luar PT TPI kesulitan mendapatkan order dari konsumen. Hal ini tentunya membuat mereka tidak memperoleh penghasilan yang layak. Demi memenuhi kebutuhan kehidupan keluarga mereka.
Menjawab persoalan ini, Gubsu mengintruksikan untuk segera diadakan dan difasilitasi pertemuan antara pengemudi Grabcar, Grab, PT TPI, kepolisian, serta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). “Secepatnya, adakan hari Rabu ini di sini. Hadir kalian semua. Nanti laporkan pada saya hasilnya,” kata Gubsu Edy mengakhiri pertemuan.
Tampak ekspresi puas dari para pengemudi. “Terima kasih Pak, ini yang kami harapkan. Biar ayah (Edy) tahu, sebelum ayah jadi Gubernur, kami pengemudi online ini sudah duluan pajang foto ayah di kendaraan kami,” ujar salah seorang pengemudi.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, SDA Setdaprovsu Drs Elisa Marbun, Plt Asisten Perekonomian, Pembangunan, dan Kesejahteraan Setdaprovsu Nouval Makhyar SH, dan mewakili Kepolisian Rosmawaty. (torong/zul)