Medan | SNN -
Orang indonesia memang pintar masak. Jadi, kalau pergi ke negeri
orang, lidahnya merasa " sakit" kalau makanan yang dikonsumsi tak
sepandan dengan seleranya.
Maka,
tak mengherankan orang asal indonesia yang bermukim sementara di Tanah
Suci, ( biasanya para ibu dari indonesia bagaian timur )mengetahui
betul akan selera jemaah indonesia.
Seperti yang dirujuk dari buletin haji ahmed, mulai ,Selasa
(31-07-2018), terlihat diberbagai sudut kota Makkah disemarakkan toko
toko menjual jajanan khas indonesia.
Selain
itu tak sedikit pula menawarkan makanan kudapan khas indonesia.
Seperti yang terlihat di depan Royyal Makkah Hotel, kawasan Syisyah,
pagi waktu Saudi. Banyak jemaah asal Palembang memburu (ramai ramai)
makanan khas nusantara. Saayur asem,lodeh,nasi kuning,pecal,soto,bakso,
gorengan tempe,bakwan.
Harganya
cukup menawan murah mulai satu real sampai 5 real untuk bakso.
Sekedar mengingatkan beberapa tahun haji lalu, dari hasil pantauan
awak media ini yang berhaji dan berumroh ke Tanah Suci Makkah, penjual
makanan asongan yang dijajakan ibu ibu asal indonesia selalu
diburu, diusir oleh petugas semacam rantib.
Penjajak
asongan ini terpaksa lari tungganglanggang bersembunyi di gang gang
toko di sana. Seteelah petugas Rantib pergi brulah penjual asongan
kembali. Harga, cukup murah hanya satu real untuk seekor ikan goreng,
dan lauk lainnnya.
Mengkonsumsi makanan masakan nusantara di Tanah Haram tersebut,
serasa diri masih berada di negeri sendiri. (bundo/fit)