Medan | SNN - Pembangunan asrama haji medan (ahmed), seolah kurang direncanakan
secara matang. Pasalnya, ahmed dengan gedung megah tak di"sanding"kan
dengan anjungan tunai mandiri (atm) .
Pada hal kotak "hepeng"itu
sangat membantu keperluan para calhaj yang berada beberapa jam di
ahmed sebelum bertolak ke Tanah Haram Makkah al -Mukarramah. Yang nama
duit memang tak mencukupi biar sudah banyak mengantongi rupiah.
Ketidak beradaan ATM di ahmed sempat mengundang kejengkelan oknum oknum calhaj di tempat itu. Kenapa tidak.
Sebagaimana
dikeluhkan pimpinan KBIH Al Adliyah,H.Ikhwansyah Nasution yang
tergabung dalam kloter 7, kepada buletin haji dengan Pemred/Penjab Imam
Khair,SS,M.Hum, Minggu (28-07-2018).
Dibilangnya, ATM merupakan
salah satu kebutuhan sekunder karena setelah masuk Ahmed seperti dalam
proses karantina tidak boleh keluar lingkungan Ahmed. Ya, ujarnya nama
tambahan bekal uang tentu saja merupakan bagian kebutuhan primer,"
ujar Ikhwansyah.
Hal senada juga disampaikan Kasi Urusan Haji&Umrah kabupaten Toba Samosir Drs.H.Hamdan Manurung.
" Wah sanagat aneh gedung semewah ini (ahmed) setara hotel berbintang tapi tidak memiliki gerai atm," katanya.
Ketika dikonfirmasikan kepada Kepala UPT Ahmed H.Sutrisno,MSi di
ruang kerjanya di Ahmed, dijelaskannya, semua disain gerai atm sudah
selesai seluruhnya. Namun, masih saja terkendala realisasinya. Pada
hal UPT ahmed berharap mendapatkan CSR dario BUMN.
Tapi, imbuhnya, masih terkendala untuk tahun ini 2018. Kami akan
mengupayakan dana dari pemerintah pusat melalui dana APBN tahun 2019,"
tukasnya. (bundo/fit)