Sabang |
SNN – Pembangkit Lisrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yang kini sedang dikerjakan
di Gampong (Desa) Jaboi, Kecamatan Sukajaya Kota Sabang, dipatikan 2019
mendatang akan menerangi seluruh pulau Sabang. Hal tersebut terungkap setelah
pihak pelaaksana perusahaan PT. Taruna Aji Karisma (PT.TAK) dan PT. Sabang Geothermal
Energi, sukses terlaksana pengeboran sumur pertama dengan hasil sangat
memuaskan. Dari kesuksesan pengeboran sumur panas bumi itu, produksinya dapat
dihasilkan mencapai 15 Mega Watt (MW).
Direktur Operasil (Dirop) PT.TAK Djoko Anityo
Wibowo, kepada wartawan usai melakukan louncing pengeboran sumur kedua, kemarin
sore kepada sejumlah wartawan yang hadir dilokasi pengeboran mengatakan, sumur
pertama sudah sukses dan mendapat hasil yang emuaskan kini, dilanjutkan proses
pengeboran sumur panas buma yang kedua untuk mendapatkan energy baru.
Untuk pengeboran sumur panas bumi kedua kita
targetkan bia selesai dalam 30 hari, dan kemungkinan besar dapat diseleaikan
lebih cepat lagi. Selesai pengeboran sumur panas bumi kedua nantinya,
dilanjutkan pembangunan pembangkit listrik design turbin generator serta
dilengkapi dengan system perpipaan sebagai alur tekanan.
Usai dilakukan pengeboran sumur pana bumi
kedua, kemudian dilanjutkan pembuatan lainnya yang akan berparaler. Keseluruhan
pekerjaan tersebut kita targetkan selesai secara maksimal, sekaligus sesuai
target yang direncanakan 2019 siap dioperasikan., kata Dirop PT.TAK Djoko
Anityo Wibowo.
Dijelaskan, nantinya proyek PLTP ini selesai
terbangun seluruh kelengkapan dan pendukungnya maka, produksi pembangkit listrik
yang telah dihasilkan, kemudian PT.SGE akan melakukan penjualan daya listrik
kepada pihak PT. Perusahaan Listrk Negara (PT.PLN), sesuai dengan perjanjiannya.
“Usai kita bangun keseluruhannya baru dilakukan
operasional dan nantinya, bukan uap yang akan dijual tetapi menjual langung
listrik kepada PT.PLN (Persero). Dengan kata lain kita berikan hasil listrik
siap pakai untuk diopeasikan, sesuai keinginan yang dibutuhkan PT.PLN (Persero),”
jelasnya.
Ditambahkan, sesuai target pembangunan
pembangkit lisstrik panas bumi Jaboi, selesai dibangun keseluruhan pada 2019,
atau lebih cepat setahun dari target yang ditetapkan pihak PT.PLN (Persero),
yaitu tahun 2020. Dan estimasi perkiraan daya listrik yang dihasilkan saat ini
dari sumur pertama mencapai 15 Mega Watt. Sementara, sumur panas bumi kedua
belum bisa dipastikan hasil yang dicapai, karena masih dalam proses pengeboran.
“Sumur kedua itu bisa saja setelah selesai
diakukan pengeboran hasilnya lebih dari 15 Mega Watt, walalupun dilihat
sekarang ini antara sumur pertama dan kedua jaraknya berdekatan, tetapi
kenyataan sebenarnya pipa saluran tekanan uap yang dihasilkan, bisa saling
berjauahan. Misalnya, pipa sumur pertama berada diarah barat, bisa saja sumur
kedua pipanya berposisi di arah selatan meskipun sumurnya berdekatan.,
terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, untuk sementara ini
target awal pembangunan sumur PLTP Jaboi, sesuai perencanaan hanya diproyeksi dua
sumur saja dulu, karena dari perkiraan dan kebutuhan daya listrik diseluruh
pulau Sabang, dengan daya 30 MW tentunya sudah melebihi dari yang dibutuhkan
dimana selama ini kebutuhan daya listrik di pualu Sabang ini berkiar 20 MW.
Untuk diketahui bahwa cara kerja yang
dihasilkan dari energy pana bumi PLTP Jaboi, berbeda dengan energy lain mialnya
Gas, Diesel dan Batu Bara energy yang dihasil ketiga energy itu bisa tidak stabil.
Sedangkan energy panas bumi seperti PLTP Jaboi, akan selelu memberi daya yang
tetap stabil, dari prosuksi yang dihasilkan 20 MW dan penyaluran dayanya juga
tetap pada posisi 20 MW.
Maka jika kebutuhan yang terpakai dari 20 MW
hanya 15 MW, selebihnya harus dibuang. Pun begitu hasil yang harus dibuang itu
sendiri tidak berbahaya bagi apapun, karena energy panas bumi mempunyai
kelebihan terhadap ramah lingkungan, udara dan tidak menimbulkan polusi. Jadi, energy
listrik panas bumi sanagt berbeda dengan pembangkit lainnya, yang memiliki
polus tinggi sehingga banyak menimbulkan muzarat.
“Semoga apa yang diinginkan masyarakat Sabang
khususnya Aceh pada umumnya, maka mari kita berdoa bersama mudah-mudahan
harapan rakyat untuk menikmati listrik tanpa padam dan tidak lagi krisis
listrik Insya Allah tahun 2019 harapannya itu akan terwujud. Keberhasilan yang
telah dicapai itu sendiri, tidak terlepas dari doa-doa masyarakat Sabang, semoga
proses selaanjutnya berjalan lancar,” ucapnya.(jal)