Sabang |
SNN – Sesuai Undang-undang Nomor.37 tahum 2000 pemerintah pusat telah
menjadikan Sabang, sebagai kawasan Pelabuhan Bebas dan Peragangan Bebas (Free
Port). Namun, dalam perjalanannya tidak seperti yang diharapkan. Sehingga, kawasan Free Port tersebut terkesan “Hidup
Segan Mati Tak Mau”. Kini, setelah istansi dan lembaga pemerintah terkit duduk
semeja, baru Free Port Sabang mulai menggeliat.
Berdasarkan Undang-undang dan keinginan
rakyat Aceh, agar Sabang kembali dijadikan sebagai lokomotif ekonomi bagi Aceh,
sudah berjalan meskipun dalam langkahnya kerap tersendat bahkan tersandung dengan
hal lain. Pun demikian, kini kawasan pelabuhan bebas Sabang mulai terlihat ada
aksinya.
Dalam perkembangan memajukan
perekonomian tentunya, sesuai kebijakan Pemerintah Pusat Sabang, sebagai
kawasan strategis nasional tujuannya untuk mengembangkan dan membangkitkan
kembali sebagai kawasan ekonomi global yang memiliki keistimewaan tersendiri
sesuai Undang-undang Pemerintah (UUPA) Aceh.
Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) selaku
lembaga yang ditunjuk Pemerintah Pusat, berkewajiban mengembangkan dan
memajukan kawasan Sabang, sebagai kawasan pelabuhan bebas. Apa yang telah
dilakukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KTSP), merupakan tugas pokok lembaga
itu untuk memajukan kawasan Sabang.
Kini masyarakat Sabang mulai merasakan makna
Free Port yang diidam-idamkan selama ini, dengan masuknya barang-barang seperti
barang kebutuhan rumah tangga, pakaian
dan berbagai jenis barang lainnya. Bahkan, belum lagi sempat didarkan
masyarakat berduyun-duyun ingin membelinya.
“Masyarakat Sabang sudah cukup lama menunggu
adanya aksi dan makna Free Port Sabang, dan Alhamdulillah baru kali ini barang
kebutuhan yang diinginkan rakyat masuk ke Sabang. Sehingga, barang belum lagi
diedarkan masyarakat berduyun-duyun datang ingin membelinya”., kata H Hamdani,
selaku importer senior di Sabang.
Menurutnya, sesuai surat yang dikeluarkan PTSP
Nomor 04/PTSP/BPKS/2018 tentang pengeluaran barang dari gudang, kini
masyaraakat Sabang sudah bisa berbelanja atau membeli barang-barang bagus
produksi luar negeri, untuk digunakan pada Hari Raya Idul Fitri 2018.,
sebutnya.
Dari data yang diperoleh media ini barang-barang
yang kini dipasarkan di Sabang seperti baju gamis/jubbah, sepatu, jelana
kopiah, tali pinggang, telekung, kain, frame gabar, bag, jam dinding, kain
ayunan bayi, spring ayunan/per dan milo.(jal)