Medan | SNN -
Terkait dengan penemuan lengkong berformalin di Kabupaten Langkat,
Sumatera Utara, DPRD Medan meminta Balai Besar Pengawasan Obat dan Makan
BBPOM) dan Dinas Kesehatan Kota Medan agar lebih proaktif meninjau ke
lapangan.
"Jangan sekedar menunggu laporan, baru menertibkan.
Harusnya BBPOM dan dinkes lebih aktif meninjau produk makanan di
pasaran, apalagi ini bulan ramadan dan lengkong itu sering dikonsumsi
sebagai minuman berbuka puasa,"sebut Rajuddin Sagala, Ketua Komisi B
DPRD Medan.
Rajuddin meyakini, peredaran yang paling banyak sebenarnya berada di Kota Medan, Deliserdang dan Langkat sekitarnya.
"Saya
yakin di Medan banyak beredar lengkong berformalin ini. Segeralah pihak
terkait menebarkan timnya ke lapangan, bisa jadi akan ada temuan juga
di Medan,"bilang politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Dia
juga meminta agar BBPOM tak sekedar menertibkan, namun juga memproses
secara hukum para pelaku. "Biar ada efek jeranya, proses hukum para
pelaku, termasuk yang membuat, yang mengedarkan atau pun
mendistribusikan. Karena ini berbahaya dikonsumsi, mengandung formalin.
Jangan tunggu setelah jatuh korban, barulah pelakunya ditangkap.
Seharusnya pihak BBPOM dan dinkes turun ke lapangan secara berkala,
entah per tiga bulan atau empat bulan. Apalagi ini kan bulan puasa,
banyak beredar makanan yang mungkin masih diragukan
kesehatannya,"ujarnya.
Dia juga meminta agar diselidiki agen-agen
yang mendistribusikan lengkong berformalin tersebut. Kemana saja
wilayah peredaran, dan pada siapa saja barang tersebut dijual? "Para
agen ini pasti memiliki catatan pendistribusian barang. Cek catatannya,
turun ke lapangan. Datangi para pedagang. Selidiki sampai ke akarnya.
Jangan sampai para pelaku berbuat lagi dan hanya berpindah tempat atau
lokasi saja. Saya tekankan, beri efek jera, proses hukum para pelakunya
agar mereka tak berbuat lagi di kemudian hari,"tegasnya seraya meminta
BBPOM dan Dinkes Kota Medan tak lagi menunggu laporan, namun sering
meninjau makanan maupun minuman di pasar agar aman dan nyaman dikonsumsi
masyarakat.(torong/fit)