Solo | SNN - sebanyak
enam narasumber yang memiliki pengalaman luar biasa berbagi praktik
baik dalam road to Indonesia Development Forum (IDF) 2018 yang digelar
di Solo (22-05-2018).
Salah
satunya adalah Walikota Solo, FX. Hadi Rudyatmo. Hadi memaparkan
terobosan yang dikembangkannya seperti peningkatan layanan kesehatan
dengan menggratiskan biaya layanan kesehatan, bantuan pendidikan untuk
siswa, pembuatan KTP anak dan remaja, pembangunan taman cerdas, hingga
program spektakulernya yang menerbitkan akte kematian secara cepat yang
dikenal dengan program Besuk Kiamat.
“Semua
tidak lepas dari dukungan semua pihak. Sehingga Kota Solo kini
mendapatkan banyak penghargaan,” ungkap Walikota Solo yang memulai karir
dari bawah.
Road to IDF 2018 di Kota Solo merupakan lanjutan dari road to IDF yang
diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Jakarta yang berlangsung di 4 kota yakni Padang, Solo, Banjarmasin, dan
Ambon.
Rudy
S. Prawiradinata Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas Jakarta
mengungkapkan, kegiatan ini untuk menjaring inovator dalam segala bidang
yang nantinya akan tampil dalam kegiatan IDF di Jakarta pada 10-11 Juli
2018.
“Ada
4 tema besar yang diangkat dalam kegiatan IDF di Jakarta yakni inspire,
imagine, innovate, dan initiate. Harapannya dengan kegiatan ini bisa
memberikan inspirasi dan perubahan kea rah Indonesia yang lebih baik,”
ungkapnya.
Inovator lain dalam bidang Pendidikan yang tampil adalah Mistin, Kepala
Dinas Pendidikan Kota Batu.
Dia
memaparkan beragam inovasi dalam bidang pendidikan di Kota Batu seperti
pemberian beasiswa prestasi pada anak-anak dengan nilai UASBN terbaik,
penyediaan fasilitas sekolah dengan standar internasional, hingga
pemenuhan kebutuhan gizi siswa di Kota Batu melalui penyediaan susu dan
makanan sehat secara gratis seminggu sekali.
“Melalui
kegiatan pemberian susu secara gratis kepada lebih dari 29 ribu siswa
di Kota Batu, ternyata dampaknya luar biasa. Dari sisi kesehatan,
peningkatan kondisi kesehatan anak berkembang dengan pesat. Selain itu,
susu yang dibeli dari peternak sapi dari Kota Batu justru meningkatkan
industri susu perah di Kota Batu,” terangnya.
Sebelum
program ini, perusahaan yang menampung susu perah masyarakat bisa
bermain harga susu seenaknya. Namun melalui program ini, Pemkot Batu
mampu membeli susu dengan standar harga yang layak sehingga standar
harga tersebut digunakan sebagai acuan peternak susu untuk mematok harga
susu.
Selain
Mistin, Sri Winarni yang tampil dalam diskusi kelompok mengungkapkan
praktik baik Pendidikan yang dia lakukan di Kota Batu. Kepala SDN
Sumbergondo 2 Kota Batu ini berhasil membawa sekolahnya yang dulu
terpuruk, menjadi sekolah dengan konsep pembelajaran bertaraf
internasional.
Sri
Winarni menggandeng seluruh unsur untuk bergerak bersama mewujudkan
sekolah berkonsep, mulai guru, paguyuban sekolah, komite sekolah, hingga
masyarakat sekitar. Setiap kelas di sekolahnya memiliki tema konsep
yang berbeda-beda. Kelas 2 misalnya bertema kehidupan laut, maka seluruh
tembok, pajangan kelas, hingga perangkat pembelajaran dibuat bertema
kehidupan laut.
Cara
ini ternyata mampu membuat siswa semakin antusias dan betah
berlama-lama belajar di kelas. Sri Winarni kemudian didapuk menjadi
kepala sekolah berprestasi di Kota Batu.
SDN
Sumbergondo 2 Kota Batu sendiri menjadi salah satu sekolah hasil studi
pemetaan praktik-praktik inovasi pendidikan di beberapa wilayah di
Provinsi Jawa Timur yang dilakukan oleh Program INOVASI. Program ini
sangat concern dalam peningkatan kualitas pendidikan, diantaranya adalah
mencari praktik-praktik baik mulai di tingkat sekolah untuk selanjutnya
disebarluaskan di tempat lainnya.(torong/rel)