Medan | SNN - Komisi C
DPRD Kota Medan desak Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Medan untuk
menghentikan kontes pemilihan Kepala Pasar Inpres Kwala Bekala. Sebab,
dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak di pasar tersebut.
“PD Pasar harus
menghentikan kontes tersebut, karena pedagang telah merasa aman dan nyaman
dengan kondisi sekarang,” kata Ketua Komisi C DPRD Kota Medan, didampingi
Sekretaris Boydo HK Panjaitan, ketika menerima perwakilan delegasi pedagang
Pasar Inpres Kuala Bekala saat mengadukan persoalan itu ke DPRD Kota Medan,
Senin (23-04-2018).
Kepada pedagang,
Hendra, menyampaikan pihaknya menerima keluhan yang disampaikan dan akan
diteruskan ke Pemko Medan. “Dalam minggu ini, kita akan panggil Badan Pengawas
PD Pasar dan PD Pasar agar persoalan menjadi jelas,” ujarnya.
Sementara, Boydo,
meminta sekaligus mengingatkan agar peristiwa 15 tahun lalu yang pernah terjadi
di Pasar Inpres Kuala Bekala tidak terulang kembali, sebab, kejadian itu
membuat para pedagang serta warga di sekitar pasar tidak bisa beraktifitas.
“Peristiwa itu
harus menjadi pelajaran. Jangan sampai pergantian Kepala Pasar akan menimbulkan
gejolak baru di pasar. Biarkanlah kondisi sekarang ini berjalan, karena
pedagang sudah nyaman dan aman beraktifitas,” kata Boydo.
Seharusnya, sebut
Boydo, PD Pasar menuntaskan masalah yang terjadi di pasar dan bukan malah
menimbulkan masalah baru. “Pergantian ini juga patut dicurigai, kenapa harus
dipaksakan, kalau akhirnya menimbulkan gejolak,” ujar Boydo seraya menyarankan
pedagang untuk tetap satu suara.
Sebelumnya
perwakilan pedagang, David Nadeak, meminta kepada Komisi C agar melakukan
pendampingan kepada pedagang di Pasar Inpres Kuala Bekala. Sebab, katanya, saat
ini sedang dilakukan kontes pemilihan Kepala Pasar Inpres Kuala Bekala.
“Ada 3 orang yang
menjadi calon. Dari ketiga orang itu, dua diantaranya tidak memenuhi syarat.
Inikan sepertinya sudah disetting. Sudahlah Pak, biarkan pasar dengan kondisi
sekarang ini, karena kami sudah aman dan nyaman beraktifitas disana. Takutnya
nanti, begitu ganti pengelola timbul yang aneh-aneh,” ungkapnya.
Sementara, Br
Pasaribu, menyampaikan dirinya sudah 30 tahun berdagang ikan di Pasar Inpres
Kuala Bekala dan tinggal tepat berdampingan dengan pasar. Dia mengaku, khawatir
akan terulang kembali peristiwa 15 tahun lalu jika Kepala Pasar diganti.(torong/fit)