Medan | SNN - Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Wali Kota Medan Bobby Nasution membuka Jambore Kewaspadaan Dini Kota Medan di Lapangan Asrama Haji Jalan AH Nasution Medan, Jumat (17/03/2023). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diikuti diikuti 305 orang peserta yang berasal dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Medan dan Kecamatan.
Melalui jamboree ini, seluruh peserta diharapkan dapat memahami ilmu dasar intelijen dan membangun timwork dan jaringan informasi pemerintah daerah sehingga nantinya dapat mendeteksi dini permasalahan di masyarakat yang meliputi ideologi, politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan (ipoleksosbudhankam).
Dikatakan Bobby Nasution, kewaspadaan dini masyarakat merupakan keadaan siap siaga dan upaya antisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi terjadinya bencana di daerah. “Dalam upaya menjaga persatuan dan kesatuan daerah dan melindungi ketertiban serta ketentraman masyarakat Kota Medan, dibutuhkan upaya kewaspadaan dini dan antisipasi bagi masyarakat,” kata Bobby Nasution.
Menantu Presiden Joko Widodo ini selanjutnya mengungkapkan, peningkatan akan kewaspadaan dini di Kota Medan oleh Pemko Medan merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah kepada masyarakat guna menciptakan kestabilan, keamanan dan situasi kondusif agar bisa mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
“Selain itu juga mengantisipasi terjadinya bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang dapat terjadi kapan saja,” ungkapnya.
Menurut Bobby Nasution, program ini dapat berjalan dengan baik jika tingkat partisipasi masyarakat mendukungnya tinggi. Agar partisipasi masyarakat tinggi, jelasnya, maka seluruh jajaran Pemko Medan harus dapat menunjukkan perannya di tengah-tengah masyarakat. Terkait itu, suami Ketua TP PKK Kota Medan Ny Kahiyang Ayu itu minta kepada seluruh camat dan lurah yang hadir dalam jambore itu agar selalu hadir di tengah-tengah masyarakat.
“Apa pun itu kondisinya, termasuk di luar kewenangan camat maupun lurah, langsung hadir dan tenangkan lebih dahulu hati masyarakat tersebut. Kadang-kadang masyarakat hanya butuh tempat mengadu saja. Setelah masyarakat merasakan kehadiran kita, baru kita meminta partisipasi mereka, termasuk menjaga ketentraman maupun potensi-potensi ancaman lainnya,” pesannya.
Sebelumnya, Direktur Jendral Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Dr Drs Bahtiar MSi mengatakan, kegiatan jambore yang digelar Kesbangpol Kota Medan terlihat sederhana, tapi baginya sangat penting. Sebab, ungkapnya, ia bertugas mengorganisir bagaimana FKDM di 514 Kabupaten/Kota di 38 provinsi berjalan.
Pembukaan jamboree ditandai dengan penekanan tombol yang dilakukan Bobby Nasution didampingi Direktur Jendral Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri beserta unsur Forkopimda Kota Medan. Dilanjutkan dengan launching Aplikasi Sistem Informasi Deteksi Dini (Sidini) dan pelantikan FKDM. Setelah itu Direktur Jendral Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri memberikan penghargaan kepada Bobby Nasution atas dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan kewaspadaan dini di daerah melalui kegiatan jambore kewaspadaan dini.(fit)