Proyek Makam Aulia 44 Keramat Di Sabang Kini Terbengkalai Diharapkan Polisi Usut Oknum Pejabat BPKS -->

Advertisement


Proyek Makam Aulia 44 Keramat Di Sabang Kini Terbengkalai Diharapkan Polisi Usut Oknum Pejabat BPKS

Minggu, 12 Agustus 2018



Sabang | SNN - Ada sejumlah proyek pembangunan situs sejarah makam aulia 44 keramat, tidak selesai dikerjakan masyarakat Sabang minta Polisi usut sampai tuntas oknum pejabat Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), yang bertanggung jawab atas pekerjaan 5 makam aulia itu dan 1 proyek  taman wisata.

Abdullah, warga Kota Sabang berharap proyek pembangunan revitalisasi makam aulia 44 keramat dan 1 proyek taman dilingkungank BPKS, yang dikerjakan dengan total  anggaran sebesar Rp.1,6 miliyar tidak selesai maka, Polres Sabang harus segera mengusutnya

“Kita berharap Polres Sabang segera mengusut kasus terhadap pembangunan revitalisasi  5 makam aulia, yang ditinggal pergi dan terbengkalai itu. Pasalnya, makam aulia tersebut merupakan situs sejarah, sekaligus sebagai potensi wisata religi bagi Sabang”., kata Abdullah, kepada awak media Sabtu (11-08-2018) di Sabang.

Menurutnya, oknum pejabat BPKS yang menangani proyek tersebut harus bertanggung jawab atas terbengkalainya situs sejarah makam keramat 44 itu, yang hanya dikerjakan sebatas memulainya saja kemudian ditinggal pergi, sehingga bentuk bangunan yang sebelumnya alami kini malah menjadi rusak.

“Itu makam aulia jadi oknum pejabat BPKS yang menangani proyek tersebut harus bertanggung jawab, apalagi setelah dilakukan pekerjaan kini bentuk makam-makam tersebut, bukannya bagus tetapi mejadi rusak dan tidak sedap dipandang mata”., ujarnya.

Dijelaskan, sejumlah proyek yang bersumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017, diperuntukan untuk pembangunan revitalisasi objek situs sejarah makam aulia keramat 44 dan objek wisata. Namun, pihak pelaksana pekerjaan tidak menyelesaikan proyek tersebut dan kini terbengkalai, kecuali salah satu makam yang berlokasi di Gampong (Desa) Jaboi yang terlihat sempurna.

Sedangkan sejumlah proyek revitalisasi makam lainnya kini terbengkalai setelah, ditinggal pergi oleh pelaksana pekerjaan. Tidak diketahui apa sebabnya pelaksana pekerjaan tidak menyelesaikan proyek tersebut, sehingga kini terbengkalai dan sudah tak berbentuk., terangnya..

Sementara itu, oknum BPKS sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)  berinisial RF, sejak awal tahun 2018 sulit ditemui, dikabarkan yang bersangkutan sudah jarang masuk kerja. Bahkan, menurut kabar dari orang dalam BPKS RF, sudah tidak lagi bekerja di lembaga itu.

Amatan media ini ada sejumlah makam situs sejarah yang tidak selesai dikerjakan  seperti makam Tgk Ujung Sekundur, makam aulia Gapang, makam aulia Pulau Rubiah dan beberapa makam ulama lainnya, akibat pekerjaan tidak diselesaikan kini, makam-makam tersebut menjadi rusak dan tak elok lagi dipandang mata.

Dikabarkan sebelum dijadikan proyek oleh BPKS makam-makam itu masih alami dan menjadi perhatian waisatawan, untuk mengunjung situs sejarah sebagai salah satu sejarah reliji yang terkenal di provinsi Aceh, namun setelah pekerjaan proyek tersebut tidak diselesaikan kini sudah jarang waisatawan berkunjung ke objek wisata itu..

Sementara itu, pejbat BPKS yang membidangan Deputi Tahnis, Pengembangan dan Tata Ruang Ir Fauzi Umar, saat dikonfirmasi menyangkut proyek tersebut dirinya kurang memahami pasalnya, dia baru menjabat sebagai Deputi Tehnis, Pengembangan dan Tata Ruang.(jal)