Medan | SNN – Pemerintah Kota Medan menerima kunjungan Kerja dari
Anggota DPRD Komisi 2 Kab. Kutaikartanegara, di Kantor Walikota Medan,
Rabu (10-01-2018). Kunjungan ini diterima langsung oleh Walikota Medan
Drs HT Dzulmi Eldin S MSi yang diwakili oleh Kepala Badan Pengelolah
Keuangan dan Aset Daerah Kota Medan, Ir. Irwan Ritonga.
Irwan menjelaskan tentang profil singkat dari Kota Medan sebagai kota
Metropolitan baru di Indonesia. Kota Medan saat ini memiliki jumlah
penduduk mencapai 2.4 Juta jiwa dengan luas wilayah 26.520 Ha yang
terdiri atas 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan. Kota Medan juga dikenal
sebagai kota multikulturisme hal ini dikarenakan Kota Medan dihuni oleh
masyarakat dari berbagai suku, agama dan etnis yang hidup saling
berdampingan rukun dan damai.
“Kondisi tersebut menjadikan Kota Medan sebagai salah satu dari tiga kota metropolitan baru di Indonesia yang memiliki kedudukan, fungsi dan peranan strategis sebagai pintu gerbang utama bagi kegiatan jasa perdagangan dan keuangan secara regional maupun International dikawasan barat Indonesia. Karenanya pembangunan kota Medan diarahkan menjadi kota jasa, industri, perdagangan dan juga kota pendidikan,”jelas Irwan.
“Mudah-mudahan dari pertemuan ini terjalin silaturahmi yang semakin erat, dan menjadi momentum bagi kita untuk saling bertukar informasi dan pengalaman demi kemajuan kedua kota,”harap Irwan.
Sementara itu, pimpinan rombongan yang merupakan ketua komisi 2 DPRD Kab. Kutaikartanegara, Andi Faisal mengatakan tujuan kunjungan Kerja ini ialah untuk berdiskusi dengan Pemko Medan mengenai masalah Dana Bagi Hasil (DBH), sebab saat ini Kutaikartanegara merasa di anak tirikan karena DBH yang diterima tidak sesuai dengan realisasi yang ada.
“Kondisi ini tentu sangat menggangu sekali roda pemerintahan kutaikartanegara, karena Kutakartanegara menggantungkan hidupnya dari DBH tersebut.”kata Andi Faisal.(torong/zul)
“Kondisi tersebut menjadikan Kota Medan sebagai salah satu dari tiga kota metropolitan baru di Indonesia yang memiliki kedudukan, fungsi dan peranan strategis sebagai pintu gerbang utama bagi kegiatan jasa perdagangan dan keuangan secara regional maupun International dikawasan barat Indonesia. Karenanya pembangunan kota Medan diarahkan menjadi kota jasa, industri, perdagangan dan juga kota pendidikan,”jelas Irwan.
“Mudah-mudahan dari pertemuan ini terjalin silaturahmi yang semakin erat, dan menjadi momentum bagi kita untuk saling bertukar informasi dan pengalaman demi kemajuan kedua kota,”harap Irwan.
Sementara itu, pimpinan rombongan yang merupakan ketua komisi 2 DPRD Kab. Kutaikartanegara, Andi Faisal mengatakan tujuan kunjungan Kerja ini ialah untuk berdiskusi dengan Pemko Medan mengenai masalah Dana Bagi Hasil (DBH), sebab saat ini Kutaikartanegara merasa di anak tirikan karena DBH yang diterima tidak sesuai dengan realisasi yang ada.
“Kondisi ini tentu sangat menggangu sekali roda pemerintahan kutaikartanegara, karena Kutakartanegara menggantungkan hidupnya dari DBH tersebut.”kata Andi Faisal.(torong/zul)