Medan | SNN - Maraknya kebakaran hutan dan
lahan (Karhutla) yang menghasilkan kabut asap mulai berdampak hingga
Kota Medan. Untuk itu, warga Kota Medan diharapkan dapat menjaga
kesehatan dengan cara mencegah tidak keluar rumah jika tidak ada
keperluan yang mendesak. Hal ini dilakukan guna meminimalisir menghirup
udara yang kini sedang tidak sehat.
"Kota Medan juga sudah mulai
tercemar kabut asap dari dampaknya karhutla ini. Saya berharap warga
Medan dapat melindungi dan menjaga kesehatannya masing-masing. Kurangi
aktivitas yang tidak terlalu penting, jika terpaksa keluar rumah,
gunakan masker untuk mencegah asap tidak terhirup langsung", kata Wali
Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Wakil Wali Kota Medan
Ir H Akhyar Nasution MSi usai menghadiri Rapat Kordinasi Karhutla di
Wilayah Sumut di Aula Raja Inal Kantor Gubsu Jalan Dipenogoro, Medan,
Jumat (20-0-2019).
Wakil Wali Kota juga mengingatkan bagi warga
Kota Medan yang terkena imbas asap ini agar segera berobat ke puskesmas
dan rumah sakit yang ada di Kota Medan. Dikatakannya, penyakit Infeksi
Saluran Pernapasan (ISPA) dan lainnya, akan terus meningkat seiring
dengan kiriman asap dari daerah yang terdampak karhutla.
"Bagi
warga Kota Medan yang terkena ISPA dan lainnya agar segera berobat ke
puskesmas ataupun rumah sakit yang ada di Kota Medan. Karena tidak bisa
dipungkiri dampak asap ini semakin terasa dan mempengaruhi aktifitas
kita," ungkap Akhyar.
Sebelumnya Gubsu Edy Rahmayadi memberikan
arahan kepada Wali Kota/Bupati dalam upaya mencegah dan penanganan
kebakaran hutan dan lahan. Adapun 11 arahan Gubsu yakni agar seluruh
komponen pemerintah dan masyarakat peduli terhadap dampak karhutla.
Kemudian membentuk posko kesehatan akibat asap karhutla dan membagikan
masker kepada masyarakat yang terdampak karhutla.
Kemudian lanjut
Gubsu, dilakukannya sinergitas antara POLRI, TNI dan pemerintah untuk
melakukan pemantauan hot spot di lapangan. Bagi pengusaha agar dapat
melengkapi infrastruktur guna mendukung pencegahan dan penanganan asap
akibat karhutla, serta terus berkordinasi secara intensif dengan jajaran
TNI/POLRI/pemerintah/Kementrian Lingkungan Hidup dan lainnya.
Selanjutnya,
tegas Gubsu, kepala daerah harus tetap berada di wilayahnya
masing-masing. Lalu, meningkatkan kepedulian dan segera menyiapkan
penanganan yang komprehensif, serta mengambil tindakan tertentu dalam
keadaan mendesak/darurat terkait pengelolaan keuangan daerah melalui
belanja tak diduga.(torong/fit)