Medan | SNN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan mengingatkan Pemko Medan maupun Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani pasar murah, agar tidak 'nakal' mempermainkan timbangan.
"Kita apresiasi adanya pasar murah yang diselenggarakan Pemko Medan. Hal ini untuk menjaga stabilitas harga di pasar menjelang hari besar keagamaan. Tapi kita ingatkan, jangan sampai ada permainan. Ada timbangan yang kiloannya berkurang, maupun harganya tidak sesuai yang ditetapkan,"ujar Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga, Kamis (16-05-2019).
Pemko Medan telah menggelar pasar murah di 151 lokasi. Setiap hari pasar murah digelar dengan menjual berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, gula, telur, minyak tanah dan lainnya.
Namun informasi yang diperoleh wartawan, tak semua pasar murah digelar di kantor lurah. Sebagian digelar di rumah-rumah kepala lingkungan. Selain itu, pasar murah tidak lengkap menjual barang-barang yang dibutuhkan. Seperti di Kecamatan Marelan, Kelurahan Tanah 600, pasar murah digelar di rumah kepala lingkungan.
Barang yang dijual hanya beras, gula, mentega dan minyak goreng. Sementara telur dan sirup tidak ada.
Menanggapi itu, Ihwan kembali mengingatkan agar Pemko Medan tetap pro aktif melakukan pengawasan. Masyarakat juga dihimbau turut mengawasi, agar tidak terjadi permainan dan spekulan harga.
"Harga bahan pokok di pasar murah sudah disubsidi sekitar 20-30 persen. Ini dibuat agar masyarakat kurang mampu dapat membeli. Sama-sama kita lakukan pengawasan. Semisal bahan pokok yang sudah dibeli, ditimbang ulang.
Disperindag dan seluruh panitia yang terlibat, termasuk kecamatan dan kelurahan harus proaktif mengawasi,"kata politisi Gerindra ini.
Untuk diketahui Pemko Medan telah menggelar pasar murah sejak 30 April hingga 29 Mei mendatang.
Adapun barang yang dijual, seperti beras IR-64 dijual Rp.8.400/kg, harga pasarannya Rp.11.000/kg. Kemudian gula pasir, dijual Rp,9.300/kg, harga pasarannya Rp.12.000/kg dan masih banyak lagi kebutuhan pokok lainnya. (torong/fit)
"Kita apresiasi adanya pasar murah yang diselenggarakan Pemko Medan. Hal ini untuk menjaga stabilitas harga di pasar menjelang hari besar keagamaan. Tapi kita ingatkan, jangan sampai ada permainan. Ada timbangan yang kiloannya berkurang, maupun harganya tidak sesuai yang ditetapkan,"ujar Wakil Ketua DPRD Medan Ihwan Ritonga, Kamis (16-05-2019).
Pemko Medan telah menggelar pasar murah di 151 lokasi. Setiap hari pasar murah digelar dengan menjual berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, gula, telur, minyak tanah dan lainnya.
Namun informasi yang diperoleh wartawan, tak semua pasar murah digelar di kantor lurah. Sebagian digelar di rumah-rumah kepala lingkungan. Selain itu, pasar murah tidak lengkap menjual barang-barang yang dibutuhkan. Seperti di Kecamatan Marelan, Kelurahan Tanah 600, pasar murah digelar di rumah kepala lingkungan.
Barang yang dijual hanya beras, gula, mentega dan minyak goreng. Sementara telur dan sirup tidak ada.
Menanggapi itu, Ihwan kembali mengingatkan agar Pemko Medan tetap pro aktif melakukan pengawasan. Masyarakat juga dihimbau turut mengawasi, agar tidak terjadi permainan dan spekulan harga.
"Harga bahan pokok di pasar murah sudah disubsidi sekitar 20-30 persen. Ini dibuat agar masyarakat kurang mampu dapat membeli. Sama-sama kita lakukan pengawasan. Semisal bahan pokok yang sudah dibeli, ditimbang ulang.
Disperindag dan seluruh panitia yang terlibat, termasuk kecamatan dan kelurahan harus proaktif mengawasi,"kata politisi Gerindra ini.
Untuk diketahui Pemko Medan telah menggelar pasar murah sejak 30 April hingga 29 Mei mendatang.
Adapun barang yang dijual, seperti beras IR-64 dijual Rp.8.400/kg, harga pasarannya Rp.11.000/kg. Kemudian gula pasir, dijual Rp,9.300/kg, harga pasarannya Rp.12.000/kg dan masih banyak lagi kebutuhan pokok lainnya. (torong/fit)