Medan | SNN - Perusahaan Listrik Negara (PLN) harusnya menjaga agar aliran listrik tak padam selama bulan Ramadan. Namun pemadaman tetap saja terjadi, sehingga menimbulkan kekecewaan masyarakat. Kekecewaan ini juga dilontarkan beberapa anggota DPRD Medan. Seperti Ketua Komisi D, Abdul Rani dan Rajuddin Sagala.
Menurut Rajuddin, padamnya aliran listrik pada Kamis dini hari hingga habis subuh, tentunya menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat. Karena aliran listrik padam disaat sebagian umat Islam tengah melakukan sahur.
"Harusnya PLN bisa menjaga dan memastikan agar aliran listrik tetap menyala selama bulan Ramadan ini. Terlebih lagi ketika malam hari hingga habis subuh," kata Rajudin, Kamis (09-05-2019).
Karena pada waktu-waktu tersebut, disebutkan politisi PKS ini, umat Islam sedang marak-maraknya menjalankan ibadah.
Mengenai padamnya listrik karena ada kerusakan dan butuh perawatan, Rajudin menuturkan harusnya perawatan tidak dilakukan saat bulan Ramadan.
"Janganlah ada alasan PLN mengatakan itu ada perawatan, masak bulan Ramadan perawatan terus. Kok tiap tahun mati lampunya selalu hampir di bulan Ramadan terus?" tukas politisi PKS ini.
Begitu juga disampaikan Ketua Komisi D Abdul Rani SH. Menurutnya, PLN sudah melakukan pemeliharaan jauh hari sebelum ramadan.
"Ini harus jadi evaluasi. Kejadian dini hari tadi harus jadi pelajaran agar tidak lagi timbul pemadaman listrik selama Ramadan, terutama saat malam hingga subuh," kata dewan yang membidangi infrastruktur Kota Medan ini.
Selanjutnya politisi PPP ini menambahkan, PLN sudah mempersiapkan berbagai cadangan jika listrik padam. Seperti genset dan bantuan lainnya. "Evaluasi kembali kinerja PLN, jangan lagi terjadi pemadaman listrik di bulan ramadan maupun idul fitri,"tegasnya. (torong/fit)