Medan | SNN - Tampaknya banjir di kawasan Marelan semakin hari kian parah. Hujan yang mengguyur deras kemarin malam, mengakibatkan jalan Marelan Raya, tepatnya di depan SPBU dan Suzuya Supermarket terendam. Anggota DPRD Medan Mulia Asri Rambe meminta agar Pemerintah Kota Medan segera bertindak cepat mengatasi banjir. "Jika semakin lama dibiarkan, kondisinya akan makin buruk. Jalanan makin rusak, warga pun tak nyaman karena infrastruktur buruk,"kata pria yang akrab disapa Bayek ini, Kamis (16-05-2019).
Dia juga menyebutkan, guyuran hujan tak hanya menggenangi jalan protokol di kawasan Kelurahan Tanah 600, namun juga membanjiri wilayah Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Marelan.
Menurut politisi Golkar ini, banjir di Marelan dapat diatasi dengan dilakukan normalisasi parit karmila (LKMD). Selama bertahun-tahun tidak pernah dilakukan pengerukan, sehingga banyak tumpukan sampah yang menyumbat saluran drainase di sana.
"Di marelan itu ada parit namanya Parit karmila. Parit karmila itu perlu dinormalisasi sampai ke ujung sana. Butuh alat berat seperti beko untuk normalisasi sampai ke hilir,"ujar dewan yang duduk di Komisi III DPRD Medan ini.
Lanjutnya lagi, selain dilakukan normalisasi parit maupun sungai, prilaku masyarakat juga harus dirubah agar jangan sembarangan membuang sampah. Adanya pembiaran masyarakat kerap buang sampah ke parit maupun sungai, mengakibatkan terjadi penumpukan di saluran drainase sehingga tumpat.
Bayek juga mengakui, kondisi jalan yang lebih tinggi dari rumah warga mengakibatkan terjadi genangan setiap kali diguyur hujan. Namun semua bisa teratasi jika saluran drainase tidak terhambat.
"Setiap lima tahun sekali, jalanan itu naik karena pengaspalannya ditambah. Nah agar jalannya tidak banjir lagi, drainasenya perlu diperhatikan. Ini semua tugas Pemko Medan, bukan provinsi. Dinas Pekerjaan Umum harus bergerak cepat mengerahkan alat-alat berat untuk pengerukan,''tukas legislator Medan Utara ini.(torong)
Dia juga menyebutkan, guyuran hujan tak hanya menggenangi jalan protokol di kawasan Kelurahan Tanah 600, namun juga membanjiri wilayah Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Marelan.
Menurut politisi Golkar ini, banjir di Marelan dapat diatasi dengan dilakukan normalisasi parit karmila (LKMD). Selama bertahun-tahun tidak pernah dilakukan pengerukan, sehingga banyak tumpukan sampah yang menyumbat saluran drainase di sana.
"Di marelan itu ada parit namanya Parit karmila. Parit karmila itu perlu dinormalisasi sampai ke ujung sana. Butuh alat berat seperti beko untuk normalisasi sampai ke hilir,"ujar dewan yang duduk di Komisi III DPRD Medan ini.
Lanjutnya lagi, selain dilakukan normalisasi parit maupun sungai, prilaku masyarakat juga harus dirubah agar jangan sembarangan membuang sampah. Adanya pembiaran masyarakat kerap buang sampah ke parit maupun sungai, mengakibatkan terjadi penumpukan di saluran drainase sehingga tumpat.
Bayek juga mengakui, kondisi jalan yang lebih tinggi dari rumah warga mengakibatkan terjadi genangan setiap kali diguyur hujan. Namun semua bisa teratasi jika saluran drainase tidak terhambat.
"Setiap lima tahun sekali, jalanan itu naik karena pengaspalannya ditambah. Nah agar jalannya tidak banjir lagi, drainasenya perlu diperhatikan. Ini semua tugas Pemko Medan, bukan provinsi. Dinas Pekerjaan Umum harus bergerak cepat mengerahkan alat-alat berat untuk pengerukan,''tukas legislator Medan Utara ini.(torong)