Medan | SNN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Dr
HT Erry Nuradi mengapresiasi laba bersih yang diperoleh PT Bank Sumut
selama tahun lalu sebesar Rp 630,01 Miliar. Upaya ekspansi (perluasan
jaringan) pun segera dimulai April 2018, diawali dengan Kantor Cabang
Pulau Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
“Kita bicarakan beberapa hal bersama bupati/walikota yang hadir mewakili pemegang saham. Ada hal yang perlu mendapat koreksi dan juga ada yang cukup membanggakan. Salah satunya laba bersih PT Bank Sumut selama 57 tahun, sejak berdiri pada tahun 1961, sebesar Rp630,01 Miliar, ini yang terbesar. Jadi jika tahun lalu (2016) termasuk yang terbesar, maka tahun ini (2017) lebih besar lagi,” ujar Gubsu Erry Nuradi, usai memimpin rapat umum pemegang saham (RUPS) dan RUPS Luar Biasa PT Bank Sumut tahun buku 2017, Kamis (29-03-2018)di Aula Lantai 10 kantor Bank Sumut.
Dengan peningkatan yang ada di perusahaan daerah itu, Gubsu memberikan perhatian kepada jajaran direksi perusahaan daerah itu, bahwa perlunya meningkatkan modal, termasuk mendapatkan dana dari pihak ketiga. Kemudian juga yang terpenting adalah penyaluran kredit terutama kepada UMKM yang terus didorong. Hal ini agar kehadiran Bank Sumut dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Juga disinggung (dalam RUPS) masalah teknologi yang ada, agar Bank Sumut bisa memanfaatkan e-money atau sistem transaksi elektronik, dengan memperbaiki sistem yang ada. Jangan sampai kita tertinggal dengan bank-bank lain. Kita yakin Bank Sumut akan terus memperbaiki sistem yang ada, termasuk IT-nya. Kemudian SDM-nya juga,” jelas Gubsu,didampingi Kabiro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Ilyas Sitorus.
Selain itu, Erry juga mengungkapkan bahwa pada tahun ini, tepatnya April mendatang, Bank Sumut akan ekspansi ke provinsi lain di Indonesia, mulai dari membuka cabang Pulau Batam di Kepulauan Riau (Kepri). Setelah itu, dirinya mendorong upaya tersebut bisa dilanjutkan ke provinsi lainnya. Sehingga dalam perjalanan bank milik Pemerintah Daerah ini, diminta agar seluruh pemegang saham, tetap menjaga kekompakan.
Sementara, Dirut PT Bank Sumut Edie Rizliyanto mengatakan dalam periode 2017, sebanyak 42 persen porsi kredit diberikan untuk sektor UMKM, yakni sebesar Rp20,64 Miliar. Sedangkan tahun ini juga ditargetkan untuk kredit consumer dan kredit infrastruktur, kerjasama dengan perusahaan financial technologi (fintech) atau teknologi finansial. Serta ditargetkan memasuki kerjasama peer-to-peer (p2p) lending, yang merupakan layanan pinjam meminjam secara online. Dengan demikian, dapat menambah kurang lebih 10 persen dari segmen yang akan digarap.
“Untuk dana CSR kita tahun lalu sebesar Rp18,359 miliar untuk ekonomi, pendidikan dan kewirausahaan serta lungkungan hidup. Tahun ini CSR kita Rp 25,2 Miliar,” sebutnya.
Dari data yang disampaikan, secara umum kinerja PT Bank Sumut untuk tahun buku 2017 menunjukkan laba bersih Rp630,01 Miliar, meningkat 7,79 persen dari tahun sebelumnya Rp584,5 Miliar. Sedangkan untuk asset Rp28,93 Triliun atau meningkat 10,55 persen dari tahun sebelumnya 26,17 Triliun. Selain itu, untuk kredit/pembiayaan meningkat dari 19,53 Triliun (2016) menjadi Rp20,64 Triliun atau meningkat 5,69 persen. Sementara dana pihak ketiga juga mengalami peningkatan 8,75 persen, dari 2016 sebesar Rp21,59 Triliun meningkat di 2017 menjadi Rp23,48 Triliun.
Perluasan jaringan pelayanan juga dilakukan PT Bank Sumut dengan membuka cabang pembantu di Pulau Tello, Nias, kantor kas Pasar Glugur (Labuhan Batu), Sarulla (Taput), Parsoburan (Tobasa) serta kantor kas Lahusa (Nias Selatan). Begitu juga produk dan layanan yakni peluncuran Layanan Bank Sumut Prioritas serta layanan E-Samsat Online dan Tax Online.
Hadir dalam RUPS dan RUPS Luar Biasa PT Bank Sumut diantaranya Kepala OJK Kanreg Sumbagut Lukdir Gultom, Komisaris Independen Bank Sumut Brata Kesuma, Komisaris Bank Sumut Hendra Arbie, Direktur Operasional Didi Duharsa, Direktur Kredit dan Syariah T Mahmud Jeffry, Direktur Pemasaran Abdi Santosa Ritonga, Direktur Kepatuhan Yulianti Maris, Dewan Pengawas dan Komite Audit serta Komite Pemantau Risiko.(torong/zul)
“Kita bicarakan beberapa hal bersama bupati/walikota yang hadir mewakili pemegang saham. Ada hal yang perlu mendapat koreksi dan juga ada yang cukup membanggakan. Salah satunya laba bersih PT Bank Sumut selama 57 tahun, sejak berdiri pada tahun 1961, sebesar Rp630,01 Miliar, ini yang terbesar. Jadi jika tahun lalu (2016) termasuk yang terbesar, maka tahun ini (2017) lebih besar lagi,” ujar Gubsu Erry Nuradi, usai memimpin rapat umum pemegang saham (RUPS) dan RUPS Luar Biasa PT Bank Sumut tahun buku 2017, Kamis (29-03-2018)di Aula Lantai 10 kantor Bank Sumut.
Dengan peningkatan yang ada di perusahaan daerah itu, Gubsu memberikan perhatian kepada jajaran direksi perusahaan daerah itu, bahwa perlunya meningkatkan modal, termasuk mendapatkan dana dari pihak ketiga. Kemudian juga yang terpenting adalah penyaluran kredit terutama kepada UMKM yang terus didorong. Hal ini agar kehadiran Bank Sumut dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Juga disinggung (dalam RUPS) masalah teknologi yang ada, agar Bank Sumut bisa memanfaatkan e-money atau sistem transaksi elektronik, dengan memperbaiki sistem yang ada. Jangan sampai kita tertinggal dengan bank-bank lain. Kita yakin Bank Sumut akan terus memperbaiki sistem yang ada, termasuk IT-nya. Kemudian SDM-nya juga,” jelas Gubsu,didampingi Kabiro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut Ilyas Sitorus.
Selain itu, Erry juga mengungkapkan bahwa pada tahun ini, tepatnya April mendatang, Bank Sumut akan ekspansi ke provinsi lain di Indonesia, mulai dari membuka cabang Pulau Batam di Kepulauan Riau (Kepri). Setelah itu, dirinya mendorong upaya tersebut bisa dilanjutkan ke provinsi lainnya. Sehingga dalam perjalanan bank milik Pemerintah Daerah ini, diminta agar seluruh pemegang saham, tetap menjaga kekompakan.
Sementara, Dirut PT Bank Sumut Edie Rizliyanto mengatakan dalam periode 2017, sebanyak 42 persen porsi kredit diberikan untuk sektor UMKM, yakni sebesar Rp20,64 Miliar. Sedangkan tahun ini juga ditargetkan untuk kredit consumer dan kredit infrastruktur, kerjasama dengan perusahaan financial technologi (fintech) atau teknologi finansial. Serta ditargetkan memasuki kerjasama peer-to-peer (p2p) lending, yang merupakan layanan pinjam meminjam secara online. Dengan demikian, dapat menambah kurang lebih 10 persen dari segmen yang akan digarap.
“Untuk dana CSR kita tahun lalu sebesar Rp18,359 miliar untuk ekonomi, pendidikan dan kewirausahaan serta lungkungan hidup. Tahun ini CSR kita Rp 25,2 Miliar,” sebutnya.
Dari data yang disampaikan, secara umum kinerja PT Bank Sumut untuk tahun buku 2017 menunjukkan laba bersih Rp630,01 Miliar, meningkat 7,79 persen dari tahun sebelumnya Rp584,5 Miliar. Sedangkan untuk asset Rp28,93 Triliun atau meningkat 10,55 persen dari tahun sebelumnya 26,17 Triliun. Selain itu, untuk kredit/pembiayaan meningkat dari 19,53 Triliun (2016) menjadi Rp20,64 Triliun atau meningkat 5,69 persen. Sementara dana pihak ketiga juga mengalami peningkatan 8,75 persen, dari 2016 sebesar Rp21,59 Triliun meningkat di 2017 menjadi Rp23,48 Triliun.
Perluasan jaringan pelayanan juga dilakukan PT Bank Sumut dengan membuka cabang pembantu di Pulau Tello, Nias, kantor kas Pasar Glugur (Labuhan Batu), Sarulla (Taput), Parsoburan (Tobasa) serta kantor kas Lahusa (Nias Selatan). Begitu juga produk dan layanan yakni peluncuran Layanan Bank Sumut Prioritas serta layanan E-Samsat Online dan Tax Online.
Hadir dalam RUPS dan RUPS Luar Biasa PT Bank Sumut diantaranya Kepala OJK Kanreg Sumbagut Lukdir Gultom, Komisaris Independen Bank Sumut Brata Kesuma, Komisaris Bank Sumut Hendra Arbie, Direktur Operasional Didi Duharsa, Direktur Kredit dan Syariah T Mahmud Jeffry, Direktur Pemasaran Abdi Santosa Ritonga, Direktur Kepatuhan Yulianti Maris, Dewan Pengawas dan Komite Audit serta Komite Pemantau Risiko.(torong/zul)