Akhyar : Latih Anak Didik Tanggung Jawab Atas Sampah Yang Dihasilkannya -->

Akhyar : Latih Anak Didik Tanggung Jawab Atas Sampah Yang Dihasilkannya

Rabu, 17 Juli 2019


Medan | SNN - Wakil Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution berharap kepada seluruh sekolah untuk menanamkan karakter peduli lingkungan dan kebersihan kepada para siswanya, sehingga bertanggung jawab penuh terhadap sampah yang mereka hasilkan. Apabila seluruh siswa mampu mewujudkannya, keinginan menjadikan Kota Medan bersih sampah dapat terwujud. Sebab, jumlah siswa yang ada di ibukota Provinsi Sumatera Utara sekitar 20% dari total jumlah penduduk Kota Medan.

Harapan ini disampaikan langsung Wakil Wali Kota ketika memimpin rapat bersama seluruh kepala sekolah (kepsek) SD baik negeri maupun swasta di Kota Medan di Balai Kota Medan, Selasa (16-07-2019).  Rapat ini turut dihadiri Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan H M Husni, Kadis Pendidikan Marasutan Siregar, Kabag Tata Pemerintahan Ridho Nasution, Kabag Sosial dan Pendidikan Khoiruddin Rangkuti serta Kabag Humas Arrahman Pane.

Menurut Wakil Wali Kota, kebersihan harus menjadi kultur bagi warga Kota Medan. Salah satu upaya mewujudkannya dengan menanamkan karakter peduli kebersihan dan lingkungan  sejak dini kepada anak-anak usia sekolah baik PAUD, SD hingga SMP karena masih wewenang Pemko Medan menanganinya, sedangkan siswa SMA kini menjadi wewenang Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. 

“Mari kita latih anak didik kita untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang dia hasil. Karakter inilah yang mau kita tanamkan kepada seluruh siswa. Apabila seluruh siswa telah memiliki karakter peduli lingkungan dan sampah, tentunya  akan mengurangi jumlah sampah. Dengan demikian upaya menjadikan Medan bersih sampah, insya Allah dapat terwujud,” kata Wakil Wali Kota.

 Saat ini papar Wakil Wali Kota, jumlah sisswa SMP di Kota Medan sekitar 120.000 orang, sedanghkan siswa SD mencapai 250.000 orang. Itu masih di luar Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawitah (MTs) serta PAUD. Jika dijumlahkan keseluruhannya bisa mencapai 500.000 orang yang berarti 20% dari  total jumlah penduduk Kota Medan.  

 “Sederhana saja jika 500.000 siswa ini bisa mewadahi sendiri sampahnya sehingga tidak buang sampah sembarangan, tentunya mampu mengurangi volume sampah. Di samping itu juga dapat mengurangi sampah berceceran di jalanan. Untuk itulah melalui pertemuan pagi ini, saya berharap kepada seluruh bapak dan ibu kepala sekolah agar dapat melatih maupun mendidik siswanya masing-masing  agar bertanggungjawab dengan sampah yang mereka hasilkan baik di sekolah maupun lingkungan tempat tinggal,” ungkapnya.

Sementara itu Kadis Kebersihan dan Pertamanan HM Husni sangat mendukung upaya penanaman karakter peduli lingkungan dan kebersihan kepada para siswa. Sebab, kebersihan dapat terwujud setelah peradaban terbangun dengan baik.. Dikatakannya.membangun peradaban  dimulai dari edukasi, salah satunya dengan menanamkan karakter peduli lingkungan dan kebersihan kepada siswa mulai sejak dini.

 “Kita harus menjadikan kebersihan sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari guna mendukung gerakan Indonesia bersih. Mewujudkan budaya bersih harus dimulai dari lingkungan sekolah, sebab pendidikan merupakan laboratorium terbaik di dunia. Apabila lingkungan pendidikan sudah bergerak mendukung kebersihan, insya Allah lingkungan sosial akan mengikutinya,” papar Husni.(torong/fit)