Medan SNN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut)
Edy Rahmayadi memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan RUPS
Luar Biasa (LB) di Gedung Kantor Pusat Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol
Medan, Jumat (12-0420199).
Hasil RUPS dan RUPS LB yang
berlangsung sekitar empat jam itu antara lain menetapkan Muchammad Budi
Utomo sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sumut. Rencana penambahan
saham Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut hingga menjadi 50 persen dan
menetapkan program kerja untuk dua tahun ke depan.
"Menetapkan
dan mendefinitifkan (Muchammad Budi Utomo) dari Pelaksana Tugas menjadi
Direktur Utama. Persetujuan yang bersifat legalitas untuk program yang
akan dilakukan dalam dua tahun kedepan," ucap Edy Rahmayadi yang juga
sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Sumut.
Edy Rahmayadi
yang hadir bersama Wakil Gubernur (Wagub) Sumut Musa Rajekshah langsung
memberikan pesan pada Dirut Muchammad Budi Utomo. "Dirut baru akan saya
minta untuk mengembalikan laba Bank Sumut yang sempat turun, untuk
penambahan modal Pemerintah Provinsi Sumatera Utara nantinya akan sampai
50 persen yang saat ini saham Pemprov Sumut di Bank Sumut hanya 41%,”
katanya.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Edy Rahmayadi berharap
Bank Sumut dapat berubah dan berkembang lebih baik lagi. Sehingga
menjadi bank yang besar dan dipercaya oleh masyarakat Sumut.
"Pekerjaaan
kita hari ini, adalah pekerjaan rutin kita untuk mengevaluasi Bank
Sumut, enam bulan lalu saya berdiri di sini sudah sebagai Gubernur, saya
berharap ada perubahan," ucap Gubernur.
Gubernur mengatakan,
kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sumut perlu terus ditingkatkan.
"Kepercayaan masyarakat terhadap Bank Sumut ini harus kita pikirkan.
Kita bisa bayangkan apa jadinya kalau kepercayaan masyarakat Sumut masih
dipertanyakan ke Bank Sumut, bisa-bisa tiap tiga hari sekali kita
melakukan RUPS," ujarnya.
Edy Rahmayadi optimis, Bank Sumut bisa
lebih baik lagi dan mampu bersaing dengan bank lainnya, jika dikelola
secara maksimal dan dipercaya oleh masyarakat Sumut. “Penduduk kita di
Sumut sekitar 14.600.000 orang, setengahnya saja menjadi nasabah kita
kenapa kok sulit sekali merealisasikanya, untuk itu kami akan rapat
dengan pemilik saham bagaimana langkah yang akan kita ambil, masak kita
kalah dengan nasabah bank lainnya," ujarnya.
Sementara itu,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta seluruh pemegang saham membantu
Bank Sumut untuk meningkatkan kapasitas permodalan bank daerah tersebut.
Penambahan modal menjadi salah satu hal yang penting dalam meningkatkan
performa Bank Sumut kedepannya.
"Meski sudah meningkat,
tetapi rasionya masih lebih rendah dibandingkan Bank Pembangunan Daerah
(BPD) lainnya yang rasionya sudah 22,80%. Jadi penambahan modal Bank
Sumut harus segera direalisasikan," kata Kepala OJK Kantor Regional 5
Sumbagut Yusup Ansori.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumut Adbul
Manan Nasution menyampaikan, diperlukan langkah-langkah konkret untuk
mencapai target pembangunan Sumut lima tahun mendatang. "Untuk lima
tahun ke depan kita harus memikirkan langkah-langkah yang kongkret untuk
mewujudkan target tersebut, agar terwujud Sumut yang maju, aman dan
bermartabat. Oleh karena itu, anggaran pendapatan yang sudah
diproyeksikan tersebut haruslah bertumpuh pada kekuatan pendapatan
daerah yang bersumber dari potensi daerah," ujarnya./bundo)