Gubsu Edy Rahmayadi Terima Aspirasi Taksi Online Grab -->

Advertisement


Gubsu Edy Rahmayadi Terima Aspirasi Taksi Online Grab

Selasa, 12 Februari 2019



Medan | SNN -"Sekarang  kita merdeka, kita merdeka, gubernur  mau menerima kita", suara teriakan  lewat pengeras suara membahana dan disambut oleh ratusan  rekan rekannya pengemudi  taksi online Grabcar, tengah melakukan demo damai  menunggu di depan  pagar utama kantor gubsu jalan Pangeran Diponegoro-Medan ,Senin (11-02-2019) setelah  sejumlah rekannya yang  berdelegasi   menghadap gubernur Sumut H.Edy Rahmayadi,menemui mereka.
   
Sengatan  teriknya matahari sama sekali tak dihiraukan. Kegembiraan  diterima  oleh "orang nomorsatu" di Sumut Gubsu  Edy ,itu merupakan hal  yang  "mahal".  Betapa tidak!. Baru pertamakali "keluhan,keresahan jiwa" karena  persaingan  tak sehat  dalam  mencari "sesuap nasi" telah dizalimi oleh pengusaha PT PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI) ,  langsung  disambut  Gubsu Edy   positif, plus memberikan  solusi(jalan keluar).

" Pak gubernur janji, kita akan bertemu lagi pada  hari  Rabu (13-02-2019) bersama dengan  pengusaha TPI, polisi, bapak  gubernur, dinas perhubungan, mudah mudahan  bisa selesai...,"  teriaknya lagi melalui pengeras suara.

Mantan Pangdam 1/BB yang mempunyai  ribuan  anggota Prajurit itu, sudah  sangat  makfum  bagaimana mengatasi  para  pendemo untuk  mencari solusi. Edy mengajak beberapa perwakilan pengemudi untuk berdialog dan berdiskusi di ruang pressroom lantai I Kantor Gubsu. Memulai dialog, Gubsu menyayangkan tindakan pengemudi GrabCar yang datang melakukan unjuk rasa beramai-ramai mengganggu aktivitas baik lalu lintas dan akses masuk kantor Gubsu.

"Kenapa lah kalian harus demo. Datang lah baik-baik kalau mau ngobrol, bicarakan dengan saya baik-baik. Kantor saya ini selalu terbuka untuk masyarakat Sumut. Selama kalian datang dengan sopan dan maksud baik, saya bantu kalian. Kecuali kalau saya memang tidak pernah mau bertemu, baru kalian demo saya,” ujarnya dengan nada gurauan.

Menurut Edy, unjuk rasa memberi dampak buruk untuk Sumut sendiri. Investor tentu mempertimbangakan kondusifitas sebuah daerah saat hendak melakukan investasi dan kerja sama. “Kalau kalian demo terus, investor takut datang. Sumut pun susah berkembang kalau begini, kalian tidak cinta dengan sumut ini?.

" Ayah ( kata penghormatan , merasa  Gubsu adalah  orang tua mereka tempat mengadu.red) Daniel, salah satu pengemudi Grabcar, bilang, mereka tidak berniat melakukan aksi yang mengganggu kondusifitas.  Tapi karena kami sudah tidak tahan dan merasa terlalu dizalimi  kami merasa hanya kepada ayah kami bisa mengadu untuk menyelesaikan permasalahan ini,” jelas Daniel.

Daniel beserta kordinator aksi Musa Tarigan mengungkapkan, bahwa mereka merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak TPI dan PT Grab Indonesia. Sehingga para pengemudi online di luar PT TPI kesulitan mendapatkan order dari konsumen. Hal ini tentunya membuat mereka tidak memperoleh penghasilan yang layak. Demi  memenuhi kebutuhan   kehidupan keluarga mereka.

Menjawab persoalan ini, Gubsu mengintruksikan untuk segera diadakan dan difasilitasi pertemuan antara pengemudi Grabcar, Grab, PT TPI, kepolisian, serta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). “Secepatnya, adakan hari Rabu ini di sini. Hadir kalian semua. Nanti laporkan pada saya hasilnya,” kata Gubsu Edy mengakhiri pertemuan.

Tampak ekspresi puas dari para pengemudi. “Terima kasih Pak, ini yang kami harapkan. Biar ayah (Edy) tahu, sebelum ayah jadi Gubernur, kami pengemudi online ini sudah duluan pajang foto ayah di kendaraan kami,” ujar salah seorang pengemudi.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, SDA Setdaprovsu Drs Elisa Marbun, Plt Asisten Perekonomian, Pembangunan, dan Kesejahteraan Setdaprovsu Nouval Makhyar SH, dan mewakili Kepolisian Rosmawaty. (torong/zul)