PLTP Jaboi 2019 Terangkan Seluruh Pulau Sabang -->

PLTP Jaboi 2019 Terangkan Seluruh Pulau Sabang

Minggu, 03 Juni 2018



Sabang | SNN – Pembangkit Lisrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), yang kini sedang dikerjakan di Gampong (Desa) Jaboi, Kecamatan Sukajaya Kota Sabang, dipatikan 2019 mendatang akan menerangi seluruh pulau Sabang. Hal tersebut terungkap setelah pihak pelaaksana perusahaan PT. Taruna Aji Karisma (PT.TAK) dan PT. Sabang Geothermal Energi, sukses terlaksana pengeboran sumur pertama dengan hasil sangat memuaskan. Dari kesuksesan pengeboran sumur panas bumi itu, produksinya dapat dihasilkan mencapai 15 Mega Watt (MW).

Direktur Operasil (Dirop) PT.TAK Djoko Anityo Wibowo, kepada wartawan usai melakukan louncing pengeboran sumur kedua, kemarin sore kepada sejumlah wartawan yang hadir dilokasi pengeboran mengatakan, sumur pertama sudah sukses dan mendapat hasil yang emuaskan kini, dilanjutkan proses pengeboran sumur panas buma yang kedua untuk mendapatkan energy baru.

Untuk pengeboran sumur panas bumi kedua kita targetkan bia selesai dalam 30 hari, dan kemungkinan besar dapat diseleaikan lebih cepat lagi. Selesai pengeboran sumur panas bumi kedua nantinya, dilanjutkan pembangunan pembangkit listrik design turbin generator serta dilengkapi dengan system perpipaan sebagai alur tekanan.  

Usai dilakukan pengeboran sumur pana bumi kedua, kemudian dilanjutkan pembuatan lainnya yang akan berparaler. Keseluruhan pekerjaan tersebut kita targetkan selesai secara maksimal, sekaligus sesuai target yang direncanakan 2019 siap dioperasikan., kata Dirop PT.TAK Djoko Anityo Wibowo.

Dijelaskan, nantinya proyek PLTP ini selesai terbangun seluruh kelengkapan dan pendukungnya maka, produksi pembangkit listrik yang telah dihasilkan, kemudian PT.SGE akan melakukan penjualan daya listrik kepada pihak PT. Perusahaan Listrk Negara (PT.PLN), sesuai dengan perjanjiannya.

“Usai kita bangun keseluruhannya baru dilakukan operasional dan nantinya, bukan uap yang akan dijual tetapi menjual langung listrik kepada PT.PLN (Persero). Dengan kata lain kita berikan hasil listrik siap pakai untuk diopeasikan, sesuai keinginan yang dibutuhkan PT.PLN (Persero),” jelasnya.

Ditambahkan, sesuai target pembangunan pembangkit lisstrik panas bumi Jaboi, selesai dibangun keseluruhan pada 2019, atau lebih cepat setahun dari target yang ditetapkan pihak PT.PLN (Persero), yaitu tahun 2020. Dan estimasi perkiraan daya listrik yang dihasilkan saat ini dari sumur pertama mencapai 15 Mega Watt. Sementara, sumur panas bumi kedua belum bisa dipastikan hasil yang dicapai, karena masih dalam proses pengeboran.

“Sumur kedua itu bisa saja setelah selesai diakukan pengeboran hasilnya lebih dari 15 Mega Watt, walalupun dilihat sekarang ini antara sumur pertama dan kedua jaraknya berdekatan, tetapi kenyataan sebenarnya pipa saluran tekanan uap yang dihasilkan, bisa saling berjauahan. Misalnya, pipa sumur pertama berada diarah barat, bisa saja sumur kedua pipanya berposisi di arah selatan meskipun sumurnya berdekatan., terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, untuk sementara ini target awal pembangunan sumur PLTP Jaboi, sesuai perencanaan hanya diproyeksi dua sumur saja dulu, karena dari perkiraan dan kebutuhan daya listrik diseluruh pulau Sabang, dengan daya 30 MW tentunya sudah melebihi dari yang dibutuhkan dimana selama ini kebutuhan daya listrik di pualu Sabang ini berkiar 20 MW.

Untuk diketahui bahwa cara kerja yang dihasilkan dari energy pana bumi PLTP Jaboi, berbeda dengan energy lain mialnya Gas, Diesel dan Batu Bara energy yang dihasil ketiga energy itu bisa tidak stabil. Sedangkan energy panas bumi seperti PLTP Jaboi, akan selelu memberi daya yang tetap stabil, dari prosuksi yang dihasilkan 20 MW dan penyaluran dayanya juga tetap pada posisi 20 MW.

Maka jika kebutuhan yang terpakai dari 20 MW hanya 15 MW, selebihnya harus dibuang. Pun begitu hasil yang harus dibuang itu sendiri tidak berbahaya bagi apapun, karena energy panas bumi mempunyai kelebihan terhadap ramah lingkungan, udara dan tidak menimbulkan polusi. Jadi, energy listrik panas bumi sanagt berbeda dengan pembangkit lainnya, yang memiliki polus tinggi sehingga banyak menimbulkan muzarat.

“Semoga apa yang diinginkan masyarakat Sabang khususnya Aceh pada umumnya, maka mari kita berdoa bersama mudah-mudahan harapan rakyat untuk menikmati listrik tanpa padam dan tidak lagi krisis listrik Insya Allah tahun 2019 harapannya itu akan terwujud. Keberhasilan yang telah dicapai itu sendiri, tidak terlepas dari doa-doa masyarakat Sabang, semoga proses selaanjutnya berjalan lancar,” ucapnya.(jal)