Geliat Wisata di Kota Medan Redup -->

Geliat Wisata di Kota Medan Redup

Rabu, 18 April 2018

Medan | SNN - Kinerja Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kota Medan Agus Suryono mendapat sorotan pedas dari sejumlah anggota dewan. Mulai dari program yang sudah terlaksana dinilai kurang bermanfaat, bahkan Kadis dinilai tidak memiliki inovasi untuk menggerakkan geliat patiwisata.

Terungkap dalam rapat panitia Khusus (pansus) pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban LKPj Walikota Medan akhir Tahun anggaran 2017 di ruang banggar gedung DPRD Medan, Selasa (17-04-2018).

Seperti yang disampaikan anggota pansus Beston Sinaga saat rapat terkait pelaksanaan sapta pesona. Program itu dinilai tidak bermanfaat karena tidak terbukti mampu menggerakkan sadar wisata dan meningkatkan geliat wisata.

 "Bagusnya kegiatan itu dihapuskan saja. Tidak sebanding dengan anggaran yang dikeluarkan," protes Beston.

 Sama halnya tudingan yang disampaikan anggota pansus Paul Mei Anton Simanjuntak, menilai Kadis Pariwisata Kota Medan tidak mampu menciptakan geliat wisata di kota Medan hingga saat ini redup. Seharusnya, Kadis memiliki terobosan peningkatan dunia wisata di kota Medan.

 "Kadis tidak memiliki inovasi mendatangkan wisatawan ke kota Medan," sebut politisi PDIP ini.

Sedikit berbeda apa yang disampaikan anggota pansus Hendra DS yakni mempertanyakan sejauhmana realisasi program Kadis Pariwisata terkait Danau Siombak menjadi obyek wisata. Sama halnya dengan pengembangan sejarah situs kota Cina di Marelan.

 Hendra menilai tidak ada perkembangan dan tetal gitu gitu saja. Terkait Danau Siombak, Hendra mengusulkan supaya pansus melakukan peninjauan. Sama halnya situs sejarah kota cina agar Pemko membeli situs cina tersebut untuk dikelola Pemko Medan.

 "Pemko harus peduli, sehingga jangan sampai beralih ke pihak luar," sebut politisi Hanura ini.

 Masih menyoal pertumbuhan pariwisata di kota Medan, Anton Panggabean menilai tidak ada peningkatan wisata yang siknifikan di kota Medan. Seharusnya harus ada tampilan baru dan menarik sekaligus perawatan. Kota Medan sebagai ujung tombak di Sumut harus mampu mendongkrak sektor wisata sekaligus peningkatan PAD.

 "Kenapa tidak ditata. Geliat wisata yang menghasilkan PAD hanya dinikmati oknum tertentu. Sementara yang kecilnya saja sampai ke pemerintah," urai Anton asal politisi Demokrat itu.

 Sementara itu, anggota pansus Hj Hamidah dan Zulkarnaen Yusuf Nasution menyoroti masih buruknya pertumbuhan pariwisata di kota Medan. Ke dua anggota dewan itu minta kemampuan Dinas Pariwisata menarik jumlah wisatawan ke kota Medan. Seperti melakukan ivent yang berskala internasional serta memperkenalkan budaya dan adat etnis warga Sumut.(torong/zul)