Pemko Medan Jajaki Teknologi "MICRO-ORGANISMS" Untuk Kelola Sampah Kota Medan -->

Pemko Medan Jajaki Teknologi "MICRO-ORGANISMS" Untuk Kelola Sampah Kota Medan

Rabu, 21 Maret 2018

Medan | SNN - Pemerintah Kota Medan akan menjajaki penggunaan teknologi Pengelolaan Sampah Kota "Wastes To Energy Project" berbasis Micro-Organisms untuk mengelola persampahan yang ada di Kota Medan.

Nantinya sampah yang diolah ini akan dikonversi menjadi energi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Medan secara luas. Hal tersebut terungkap saat Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S. M.Si menerima audiensi President Director PT ISIS Megah Manon Manugra di Rumah Dinas Walikota Medan, Selasa (20-03-2018).

 Walikota mengapresiasi setiap upaya yang ditawarkan untuk pengelolaan sampah di Kota Medan. Dirinya berharap Teknologi Pengelolaan Sampah yang nantinya digunakan dapat menyelesaikan persoalan persampahan di Kota Medan dalam rangka menciptakan Kota Medan yang bersih, nyaman dan indah.

 "Saya ingin hasil pengolahan Sampah Perkotaan di Kota Medan ini nantinya akan dapat dimanfaatkan secara maksimal, bahkan tidak ada sisa penguraian yang terbuang sia-sia, sehingga maksimal. Sasaran kita adalah ingin menjadikan medan menjadi kota yang bersih dari sampah," ungkap Eldin.


"Seperti saat ini yang kita coba bangun di masyarakat pola pengembangan Bank Sampah untuk mendukung program pelestarian lingkungan," imbuhnya. Ditambahkan Kadis Kebersihan dan Pertamanan, M. Husni, setiap harinya terdapat 2.500-2.800 ton sampah yang didistribusikan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik Pemko Medan. Sampah-sampah ini sambungnya masih bersifat global dari sampah lingkungan, sampah rumah tangga, sampah perusahaan, dan sampah industri sehingga bisa dimanfaatkan untuk diolah.

Sebelumnya Presiden Director PT ISIS Megah Manon Manugra menjelaskan kedatangannya bersama Tim Ahli Pengelolaan Sampah, ingin menawarkan kerjasama dengan Pemko Medan untuk melakukan penataan dan pengelolaan sampah yang ada di Kota Medan.

 Ia menyebutkan konsep pengelolaan sampah ini nanti 100% tidak menggunakan sistem pembakaran yang menimbulkan emisi, melainkan lebih kepada penguraian sampah dengan sistem teknologi "Micro-Organisms". Teknologi penguraian dipilihnya sebagai bentuk proteksi lingkungan dari polusi. Selanjutnya Tim Ahli peneliti mereka DR. Richie Lee berkesempatan mempresentasikan rancangan produk teknologi pengolahan sampah dengan konsep "Wastes To Energy Project" (Sampah Menjadi Sumber Energi).

 "Pengolahan sampah ini hasilnya nanti bisa berupa Methane/CNG (Gas), Listrik, Air bersih, protein, ataupun bio fertilizer, tergantung jenis input sampah yang dipilah dan output yang diinginkan," ujar DR. Richie Lee.
Hadir  Wakil Ketua DPRD Kota Medan Iswanda Ramli, Asisten Umum Ikhwan H. Daulay, Kadis Kebersihan Pertamanan M. Husni serta Kadis Perhubungan Renward Parapat. (torong/fit)